Pengurus Provinsi PGRI Menjadi Petugas Upacara pada Peringatan HUT ke-80 PGRI dan HGN 2025

Selasa 25-11-2025,18:40 WIB
Reporter : Septi
Editor : Dahlia

Ia menjelaskan bahwa dalam waktu dekat akan ada gerakan nasional bersama PGRI untuk memperkuat pemahaman masyarakat terkait fungsi dan batasan profesi guru, termasuk bagaimana guru harus bersikap profesional, serta bagaimana masyarakat dapat mendukung perannya.

“Jika gerakan ini tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat, kita bisa meminimalisasi kasus-kasus yang tidak diinginkan. Ini menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Ia berharap gerakan ini dapat menekan potensi kekerasan di sekolah hingga ke titik paling rendah, sekaligus memberikan rasa aman kepada guru dalam melaksanakan tugasnya.

Guru Tidak Akan Tergantikan oleh Teknologi dan AI

Di tengah perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat, sebagian elemen masyarakat khawatir bahwa banyak pekerjaan akan tergantikan oleh otomatisasi.

Namun Bukman Lian dengan tegas menyatakan bahwa profesi guru akan tetap menjadi profesi yang tidak tergantikan.

“Ada tugas yang tidak bisa dilakukan robot maupun AI, yakni membentuk karakter. Untuk membentuk karakter, harus ada sentuhan manusia. Guru tetap dibutuhkan kehadirannya,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa mendidik karakter bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga tentang keteladanan, interaksi emosional, dan hubungan antara pendidik dan peserta didik yang tidak bisa digantikan mesin.

Karena itu, guru justru harus melihat perkembangan teknologi sebagai peluang, bukan ancaman.

Bukman mendorong guru untuk terus meningkatkan kompetensi digital, memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran, serta mengikuti perkembangan regulasi pendidikan agar tetap relevan.

Menjaga Marwah Guru dalam Tema Peringatan HUT ke-80 PGRI

Peringatan HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 mengusung tema yang relevan dengan tantangan zaman: menjaga marwah guru untuk mewujudkan guru hebat dan Indonesia maju.

Tema ini mengajak para guru untuk terus menjaga integritas, etika profesi, dan semangat pengabdian.

“Mari kita wujudkan dan jaga marwah sebagai guru pendidik bangsa. Guru perlu membuka diri, menguasai teknologi, memahami regulasi, dan meningkatkan kompetensi secara berkelanjutan,” jelas Bukman.

Ia menegaskan bahwa marwah guru tidak hanya dilihat dari kedisiplinan dan kemampuan mengajar, tetapi juga dari bagaimana guru menjadi teladan moral, penggerak perubahan, dan inspirator bagi peserta didik.

PGRI sebagai organisasi profesi juga berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas dan profesionalisme guru melalui pelatihan, advokasi, serta peningkatan kesejahteraan.

Kategori :