Harapannya, inovasi ini dapat meningkatkan hasil panen dan ketahanan pangan masyarakat desa.
BACA JUGA:Jaga Kondusifitas Sat Samapta Polres Ogan Ilir Gelar Patroli Cegah Tindakan 3C
BACA JUGA:Satlantas Polres Ogan Ilir Gelar Satgas II Preventif Operasi Zebra Musi 2025
Rektor Unsri juga menegaskan bahwa kegiatan pengabdian ini wajib melibatkan dosen, bukan hanya mahasiswa.
"Para dosen ditugaskan membuat produk-produk inovatif seperti alat penjernihan air, pengembangan bibit padi, hingga teknologi untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Tujuannya, agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri tanpa bergantung pada pasokan luar," tegasnya.
Dalam aspek konsumsi rumah tangga, Unsri memberikan contoh budidaya ikan lele sebagai sumber protein yang mudah dan murah.
Dengan budidaya sederhana, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan lauk keluarga tanpa perlu membeli. Selain itu, edukasi diberikan kepada ibu-ibu rumah tangga agar memiliki kegiatan produktif yang mendukung ekonomi keluarga.
Masalah sampah juga menjadi perhatian serius. Rektor menjelaskan bahwa masyarakat perlu memahami cara memperlakukan sampah rumah tangga, baik organik maupun non-organik.
"Contohnya, sisa nasi yang biasanya dibuang dapat dikeringkan menjadi pakan ternak. Sementara sampah organik dapat dijadikan pupuk, dan sampah non-organik diproses menggunakan mesin penghancur yang kita disiapkan,"kata Rektor.
Sementara itu, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar mengapresiasi kontribusi Unsri dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di berbagai bidang, seperti kesehatan, pertanian, UMKM hingga pelestarian songket sebagai identitas budaya daerah.
Menurutnya, pengabdian ini dapat membuka peluang ekonomi baru bagi desa-desa di Ogan Ilir.
Bupati juga menyoroti pentingnya pengelolaan sampah. Ia menyampaikan bahwa beberapa kecamatan sangat membutuhkan fasilitas pengolahan sampah.
Melalui kolaborasi dengan Unsri, diharapkan sampah dapat menjadi sumber ekonomi seperti bahan baku pembuatan pupuk, kerajinan, hingga biji plastik.
Ia juga menjelaskan rencana penataan TPA yang berada di desa Palem Raya, Pemulutan Barat yang selama ini hanya terisi di bagian depan, sementara 70 persen lahan belakang belum dimanfaatkan.
Selain itu, Panca menyebutkan bantuan delapan unit truk pengangkut sampah yang diberikan oleh Gubernur Sumsel untuk mempercepat penanganan sampah, termasuk di kawasan sekitar Unsri yang sering mendapat sorotan publik.