Bakso Mercon Jadi Primadona Kuliner Pedas, Penikmat Membludak di Sejumlah Kota

Kamis 27-11-2025,10:13 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Tidak sedikit pula pelanggan baru yang sengaja datang dari luar kota. Bahkan, beberapa pengunjung mengatakan bahwa bakso mercon menjadi pilihan mereka untuk menghilangkan stres setelah seharian bekerja.

BACA JUGA:Martabak Manis Semakin Mendunia : Dari Jajanan Malam ke Produk Kuliner Kreatif Indonesia

BACA JUGA:Nasi Padang Kian Mendunia : Cita Rasa Tradisional yang Tetap Bertahan di Era Modern

“Pedasnya seperti terapi. Pas meledak di mulut, rasanya semua beban pikiran ikut rontok,” kata Nabil, seorang pengunjung asal Depok.

Fenomena viralnya bakso mercon juga membawa dampak ekonomi positif bagi para pedagang. Banyak UMKM kuliner yang menjadikan menu ini sebagai daya tarik utama untuk menaikkan omset.

Di Bandung, misalnya, sejumlah pedagang kaki lima mengaku penghasilannya naik 30–50 persen setelah menjual bakso mercon dengan berbagai level pedas.

Ada pula yang menambahkan varian baru seperti bakso mercon mozzarella, bakso mercon keju, hingga bakso mercon isi ati dan urat.

Tak hanya populer di warung atau kedai, bakso mercon kini juga banyak dijual secara online melalui layanan pesan antar makanan.

Hal ini memudahkan konsumen yang ingin mencoba tanpa perlu datang langsung. Beberapa pedagang bahkan menawarkan paket bakso mercon beku (frozen) sehingga bisa dinikmati kapan saja.

Penjualan daring ini membantu UMKM memperluas pasar di berbagai daerah, terutama setelah meningkatnya tren belanja makanan secara online pascapandemi.

Namun, di balik popularitasnya, sejumlah ahli gizi mengingatkan bahwa konsumsi makanan pedas berlebihan dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan.

Dr. Aliyah Rachma, seorang ahli nutrisi dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa cabai rawit yang digunakan dalam jumlah besar dapat memicu gangguan pencernaan bagi sebagian orang.

“Sensasi pedas memang menyenangkan, tetapi jika tubuh tidak terbiasa, bisa menimbulkan iritasi lambung, diare, atau naiknya asam lambung. Konsumsilah dengan bijak,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa mengonsumsi makanan pedas masih aman selama tidak dilakukan secara berlebihan.

Di sisi lain, para pedagang bakso mercon tetap berupaya memberikan edukasi kepada pelanggan. Beberapa kedai memasang peringatan mengenai tingkat kepedasan dan menyarankan pelanggan memilih level yang sesuai kemampuan masing-masing.

Ada pula yang menyediakan minuman pendamping seperti susu dingin untuk membantu meredakan rasa pedas. “Kami ingin pengunjung menikmati pengalaman makan yang menyenangkan, bukan malah sakit perut,” ujar Darmi.

Kategori :