Sementara itu, pelaku Siti Fatimah mengaku nekat menjadi pengedar karena faktor terhimpit kebutuhan ekonomi.
BACA JUGA:PGRI Muara Enim Siap Tingkatkan Mutu Pendidikan
BACA JUGA:246 Kades Teken Pakta Integritas Anti Korupsi
"Sebagai buruh harian lepas penghasilan tidak menentu, jadinya terima tawaran untuk jadi perantara jualan sabu," ungkapnya.
Dirinya melakoni menjadi pengedar sabu-sabu sudah berjalan 7 bulan. Untuk pangsa penjualannya, kata dia, rata-rata sopir truk. "Saya jual satu paket itu Rp100 ribu.
Dalam seminggu dirinya mampu menghabiskan 60 paket sabu. Ya, keuntuntan didapat sangat lumayan untuk memenuhi kebutuhan," katanya.(ozi)