Pelaku industri memperkirakan bahwa jika tren ini konsisten, ayam rica-rica berpotensi menjadi hidangan nasional yang menyaingi popularitas ayam geprek dan ayam sambal bawang.
BACA JUGA:Bakso Mercon Jadi Primadona Kuliner Pedas, Penikmat Membludak di Sejumlah Kota
BACA JUGA:Tren Pastel Nusantara Kian Menguat : Dari Jajanan Pasar ke Sajian Premium
Menurut para ahli kuliner, daya tarik utama hidangan ini terletak pada karakter bumbunya yang kuat.
“Rica-rica menghadirkan rasa pedas yang tidak hanya membakar lidah, tetapi juga memiliki aroma segar dari daun jeruk dan jeruk limau,” ujar salah satu chef spesialis kuliner Indonesia.
Ia menambahkan bahwa teknik memasak rica-rica memiliki nilai budaya tinggi, karena menyimpan jejak sejarah dan tradisi masyarakat Sulawesi Utara.
Selain menjadi tren, ayam rica-rica juga memberikan dampak ekonomi. Banyak UMKM kuliner melaporkan peningkatan penjualan setelah menambahkan menu rica-rica ke dalam daftar hidangan mereka.
Hal ini terutama terasa di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar. Para pengusaha makanan daring mencatat kenaikan pesanan hingga 40 persen, terutama pada jam makan siang.
Tidak hanya untuk dijual langsung, bumbu rica-rica instan mulai bermunculan di pasar. Produk-produk ini memudahkan masyarakat untuk memasak ayam rica-rica tanpa harus meracik bumbu dari nol.
Beberapa produsen sambal lokal bahkan meluncurkan varian “rica-rica original”, “rica-rica super pedas”, dan “rica-rica jeruk limau”.
Konsumen menilai kehadiran produk tersebut praktis, terutama bagi anak kos dan pekerja yang memiliki waktu memasak terbatas.
Di sisi lain, sejumlah pakar kesehatan mengingatkan bahwa masyarakat harus memperhatikan tingkat konsumsi makanan pedas.
Meski rica-rica menawarkan cita rasa yang menggugah, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan lambung bagi mereka yang sensitif.
Namun, jika disajikan dengan seimbang, rica-rica tetap menjadi pilihan lauk yang lezat dan bergizi.
Untuk masyarakat Sulawesi Utara, meningkatnya popularitas rica-rica di tingkat nasional membawa kebanggaan tersendiri.
Pemerintah daerah bahkan mempertimbangkan menjadikan ayam rica-rica sebagai ikon kuliner resminya.