PALPOS.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, geliat kuliner Korea Selatan terus meroket di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Salah satu hidangan yang paling mencuri perhatian adalah Bibimbap, menu sederhana berbasis nasi yang disajikan dengan aneka sayuran, protein, dan saus pedas gurih bernama gochujang.
Tak hanya kaya rasa, bibimbap juga menawarkan nilai gizi seimbang, membuatnya populer di berbagai kalangan, mulai dari penggemar K-Pop, pekerja urban, hingga pecinta makanan sehat.
Di tengah tren global yang mendorong gaya hidup lebih alami dan seimbang, bibimbap muncul sebagai pilihan yang dinilai memenuhi kebutuhan gizi tanpa meninggalkan cita rasa.
BACA JUGA:Sushi Melanda Kota Besar : Kuliner Jepang yang Kian Mendominasi Meja Makan Indonesia
BACA JUGA:Sempol Ayam Pedas Jadi Jajanan Favorit Baru, Pedagang Kewalahan Layani Pesanan
Hidangan ini biasanya terdiri dari nasi putih hangat yang kemudian diberi topping beragam sayuran seperti bayam, wortel, kecambah, mentimun, dan jamur.
Tak ketinggalan, protein berupa daging sapi, ayam, tahu, atau telur mata sapi membuat menu ini semakin komplet. Semua bahan tersebut disusun rapi dalam satu mangkuk besar, lalu dicampur sesaat sebelum disantap.
Meski kini dikenal sebagai makanan modern yang populer di restoran Korea, bibimbap memiliki sejarah panjang.
Catatan tertua menyebutkan bahwa bibimbap berasal dari tradisi masyarakat yang mencampur berbagai sisa lauk di akhir tahun pada malam pergantian kalender lunar.
BACA JUGA:Otak-otak Sambal Balado Jadi Tren Baru Kuliner Nusantara, Penjualan UMKM Meningkat
BACA JUGA:Sosis Bakar Saus Jadi Primadona Baru di Pasar Kuliner Jalanan
Kebiasaan ini kemudian berkembang menjadi suatu hidangan tersendiri yang disukai masyarakat dari berbagai kelas sosial.
Filosofi bibimbap juga menarik. Warna-warna yang menghiasi mangkuk—kuning, putih, hijau, merah, dan hitam—melambangkan unsur alam dan keseimbangan hidup dalam kepercayaan tradisional Korea.
Sementara proses mencampur semua bahan sebelum makan merepresentasikan keharmonisan dalam keberagaman, sebuah pesan yang sejalan dengan nilai budaya Korea.