Salah satu pelaku usaha kuliner, Rani Putri, pemilik gerai Ayam Lava di Bandung, mengatakan bahwa inovasi bumbu adalah kunci keberhasilan menu ini.
BACA JUGA:Sayur Urap : Kuliner Tradisional yang Menyimpan Ragam Manfaat Sehat
BACA JUGA:Ayam Betutu, Kuliner Khas Bali yang Mendunia
“Kami menggunakan campuran 12 jenis bumbu, termasuk cabai fermentasi dan rempah khusus. Itu yang membuat sensasi pedasnya bertahan lebih lama namun tidak mengganggu rasa gurih ayamnya,” ujar Rani.
Ia juga menyebutkan bahwa pelanggan kini tidak hanya mencari rasa pedas, tetapi juga keseimbangan bumbu yang membuat makanan tetap enak dinikmati.
Selain inovasi bumbu, media sosial juga memiliki peran besar dalam mendorong tren ayam goreng pedas.
Banyak konten kreator kuliner yang membuat tantangan makan pedas, sehingga menambah penasaran warganet untuk mencoba.
Video yang menampilkan ekspresi orang yang “kepedasan” sering kali viral, sehingga membuat penonton tertarik untuk merasakan sendiri sensasi serupa. Fenomena ini secara tidak langsung meningkatkan popularitas menu tersebut.
Di sisi lain, ahli kuliner menilai tren ayam goreng pedas mencerminkan budaya makan masyarakat Indonesia yang memang akrab dengan makanan beraroma kuat dan bercita rasa pedas.
Indonesia memiliki ragam sambal dan hidangan pedas di hampir setiap daerah, sehingga munculnya tren ayam goreng pedas dianggap sebagai evolusi alami dari kebiasaan kuliner masyarakat.
Makanan cepat saji yang dipadukan dengan bumbu pedas tradisional membuat menu ini semakin mudah diterima.
Namun, tingginya konsumsi makanan pedas juga memunculkan beberapa catatan dari pakar kesehatan.
Beberapa dokter mengingatkan agar konsumen tetap memperhatikan batas konsumsi makanan pedas, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan lambung atau pencernaan.
Meski demikian, konsumen tampaknya tidak mengendurkan antusiasme mereka. Banyak yang tetap datang ke gerai ayam pedas meski harus menunggu dalam antrean panjang.
Beberapa restoran besar pun tak mau ketinggalan. Jaringan restoran cepat saji internasional mulai ikut merilis varian ayam goreng super pedas sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan.
Bahkan, beberapa restoran menawarkan edisi terbatas dengan tingkat kepedasan yang diklaim lebih ekstrem dibanding menu reguler.