Burgo, Kuliner Tradisional Palembang yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Makanan Modern

Sabtu 13-12-2025,16:22 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

PALPOS.ID - Palembang tidak hanya dikenal dengan pempek sebagai ikon kulinernya. Di balik popularitas makanan berbahan dasar ikan tersebut, tersimpan kekayaan kuliner lain yang tak kalah lezat dan sarat nilai budaya, salah satunya adalah burgo.

Hidangan tradisional khas Palembang ini hingga kini masih bertahan dan menjadi menu sarapan favorit masyarakat, meski harus bersaing dengan beragam makanan modern.

Burgo merupakan makanan berbahan dasar tepung beras dan sagu yang dibuat menjadi adonan cair, kemudian dimasak di atas wajan datar hingga menyerupai dadar tipis.

Setelah matang, lembaran adonan tersebut digulung dan dipotong-potong kecil sebelum disajikan dengan kuah santan berwarna putih kekuningan yang gurih.

BACA JUGA:Resep Sambal Ijo Rumahan yang Segar dan Pedas, Cocok untuk Semua Hidangan

BACA JUGA:Cireng Banyur Kuah Pedas, Jajanan Tradisional yang Kembali Naik Daun

Cita rasa burgo dikenal lembut, ringan, dan khas, menjadikannya pilihan tepat sebagai menu pagi hari.

Keunikan burgo terletak pada kuahnya yang berbahan santan, bawang putih, ketumbar, dan sedikit garam.

Berbeda dengan lontong sayur atau lakso yang memiliki kuah lebih kuat dan kaya rempah, kuah burgo cenderung sederhana namun tetap menghadirkan rasa gurih yang menenangkan.

Sebagai pelengkap, burgo biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng, irisan telur rebus, serta sambal merah khas Palembang bagi penikmat rasa pedas.

BACA JUGA:Bakso Kuah Taichan, Jadi Buruan Pencinta Pedas

BACA JUGA: Laksa Ayam Jadi Primadona Kuliner Nusantara, Penjualan Melonjak di Sejumlah Daerah

Menurut sejumlah penjual kuliner tradisional di Palembang, burgo sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan diwariskan secara turun-temurun.

Makanan ini dulunya kerap disajikan di lingkungan keluarga sebagai menu sarapan atau hidangan untuk acara tertentu. Seiring waktu, burgo mulai dijual secara luas di pasar tradisional dan warung makan, terutama pada pagi hari.

“Burgo itu makanan orang Palembang dari dulu. Biasanya dimakan pagi karena ringan di perut,” ujar Siti Aminah, seorang pedagang burgo di kawasan Seberang Ulu, Palembang.

Kategori :