“Pemerintah wajib memastikan masyarakat bisa bergerak dengan aman dan nyaman. Jalan yang baik akan menurunkan biaya transportasi dan meningkatkan daya saing daerah,” jelasnya.
BACA JUGA:Bersama JICA, Kemenkum Sumsel Tingkatkan Kualitas Peraturan Daerah
Ia mencontohkan distribusi hasil pertanian di OKI yang akan jauh lebih efisien jika infrastruktur jalan memadai. Sebaliknya, kondisi jalan rusak akan menyebabkan biaya logistik meningkat dan akhirnya membebani harga jual produk.
“Biaya transportasi itu selalu melekat pada harga barang. Kalau jalannya rusak, ongkos naik, harga ikut naik,” tambahnya.
Dalam peninjauan tersebut, Gubernur juga menyoroti akses menuju fasilitas pendidikan di wilayah Pangkalan Panjang.
Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, jarak sekitar lima kilometer kini dapat ditempuh dengan sepeda atau sepeda motor berkat kondisi jalan yang semakin baik.
“Pendidikan memang bisa hybrid, tapi guru tidak akan tergantikan. Karena itu akses menuju sekolah harus benar-benar diperhatikan,” ungkap Herman Deru.
Selain infrastruktur fisik, ia menegaskan pentingnya penguatan infrastruktur digital, khususnya bagi wilayah OKI yang sebagian besar merupakan lahan rawa.
Melalui program Sumsel Zero Blank Spot, jaringan internet di berbagai pelosok daerah kini semakin merata.
“Sejak 2021 kita fokus memperluas jaringan internet. Alhamdulillah sekarang cakupannya semakin baik,” katanya.
Herman Deru menutup kunjungan dengan menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur berkualitas merupakan fondasi menuju Sumsel Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan.
Ia memastikan Pemerintah Provinsi akan terus hadir mendukung pemerataan pembangunan di OKI.
Sementara itu, Bupati OKI Muchendi Mahzareki menyampaikan bahwa ruas jalan yang ditinjau sepanjang kurang lebih 15 kilometer telah memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.
Waktu tempuh Pulau Layang–Palembang kini dapat dipangkas dari sekitar tiga jam menjadi hanya satu jam.
“Manfaatnya sangat terasa bagi aktivitas harian warga,” ujarnya.