Lebih lanjut, H Arlan menyampaikan bahwa ketahanan pangan daerah tidak bisa terwujud hanya oleh pemerintah saja, tetapi membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk petani, distributor, pelaku usaha, serta masyarakat.
BACA JUGA:Produksi Minyak PEP Zona 4 Melonjak 10 Kali Lipat Sejak 2019
BACA JUGA:Hujan Deras Picu Banjir di Prabumulih, Sejumlah Kelurahan Terendam
Oleh karena itu, Pemkot Prabumulih akan terus mendorong program-program yang mendukung ketersediaan dan keterjangkauan pangan di daerah.
“Dengan terselenggaranya Gerakan Pangan Murah ini, kami berharap masyarakat bisa merasakan manfaat langsung dari program pemerintah.
Ini juga sejalan dengan tema Hari Pangan Sedunia tahun ini yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan sistem pangan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Prabumulih, Titing SP, menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah kali ini menghadirkan berbagai komoditas kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat sehari-hari.
Di antaranya adalah beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, serta aneka sayur-mayur segar.
“Komoditas yang kami sediakan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Harga yang kami jual lebih murah dari harga pasar, sehingga dapat membantu meringankan beban pengeluaran warga,” jelas Titing seraya menuturkan hal ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat, terutama menjelang akhir tahun.
Menurut Titing, Gerakan Pangan Murah ini juga merupakan bagian dari langkah konkret Pemkot Prabumulih dalam mendukung program nasional pengendalian inflasi.
Dengan menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan, diharapkan gejolak harga di pasar dapat diminimalisir.
“Program ini tidak hanya dilaksanakan di satu titik saja. Ke depan, kami akan terus menggulirkan Gerakan Pangan Murah di berbagai kecamatan dan kelurahan lainnya di Kota Prabumulih, agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat,” katanya. (abu)