Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Majalengka Selatan Untuk Pengelolaan Potensi Lokal

PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Majalengka Selatan Untuk Pengelolaan Potensi Lokal.

Wacana pemekaran wilayah Jawa Barat (Jabar) kembali mencuat ke permukaan dan selalu menjadi pembahasan berbagai pihak.

Usulan pemekaran wilayah Jawa Barat kali ini melalui dorongan kuat untuk membentuk Kabupaten Majalengka Selatan.

Aspirasi pemekaran wilayah Jawa Barat ini telah tumbuh sejak tahun 2013 dan kini semakin menguat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemerataan pembangunan dan pengelolaan potensi lokal secara mandiri.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan 4 Kabupaten dan Kota Baru Pisah Dari Kabupaten Majalengka

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Kuningan Timur Untuk Pemerataan Pembangunan

Daerah pemekaran wilayah Jawa Barat ini mencakup wilayah selatan Kabupaten Majalengka terdiri dari sembilan kecamatan, yaitu Bantarujeg, Banjaran, Talaga, Cikijing, Cingambul, Malausma, Maja, Argapura, dan Lemahsugih.

Total luas daerah pemekaran wilayah Jawa Barat yang diusulkan mencapai sekitar 481,75 kilometer persegi, yang mayoritas merupakan daerah dataran tinggi dengan potensi alam, pertanian, dan wisata yang melimpah.

Gagasan pemekaran wilayah Jawa Barat dengan pembentukan Kabupaten Majalengka Selatan bukanlah hal baru, namun sudah dipikirkan secara matang.

Dan wacana pemekaran wilayah Jawa Barat ini pertama kali muncul pada tahun 2013 dalam berbagai forum masyarakat, tokoh adat, hingga diskusi antar kepala desa di kawasan selatan.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Karawang Selatan Karena Dianggap Tertinggal

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Sukabumi Utara Untuk Memperjelas Administratif

Aspirasi ini dipicu oleh kenyataan bahwa kawasan selatan Kabupaten Majalengka kerap tertinggal dari sisi infrastruktur, pelayanan publik, dan pembangunan ekonomi dibanding wilayah utara yang menjadi pusat pemerintahan kabupaten saat ini.

Wilayah Majalengka bagian selatan memiliki kondisi geografis yang berbukit dan relatif jauh dari pusat kota Majalengka.

Sumber: palpos.disway.id