Iklan BANNER GRANDFONDO
Iklan Astra Motor

Biki Kopi Berkualitas Mengangkat Derajat Petani Kopi di Pagar Alam : Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel

Biki Kopi Berkualitas Mengangkat Derajat Petani Kopi di Pagar Alam : Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel

Biki Kopi Berkualitas Mengangkat Derajat Petani Kopi di Pagar Alam : Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Berdayakan Petani Kopi Lereng Gunung Dempo-Foto:dokumen palpos-

PALPOS.ID — Dari lereng Gunung Dempo, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) membina Kopi Petani Kite, UMKM yang tidak hanya mengolah biji kopi berkualitas, tetapi juga mengangkat martabat petani lokal.

"Kite" yang berarti "kita" dalam bahasa Suku Basemah melambangkan semangat kebersamaan dalam memberdayakan petani dan mengubah pandangan terhadap profesi mereka.

Didirikan Abi La Baba pada Maret 2022 di Desa Serambi, Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, Petani Kite hadir dari keprihatinan terhadap potensi kopi lereng Gunung Dempo yang belum tergarap optimal.

Sebelumnya, petani masih mengolah secara tradisional, memanen buah kopi mentah, menjemur di jalan, dan bergantung pada tengkulak yang merugikan.

BACA JUGA:Ingin Liburan Nataru Hemat? Ini Cara Dapat Tiket Pesawat, Kereta, dan Hotel Termurah 2025–2026

BACA JUGA:Seleksi 20 Finalis Pelajar Jadi Walikota Palembang 2025: Ajang Mencetak Pemimpin Muda Berintegritas

"Saya melihat potensi besar kopi di sini, tapi petani masih merugi karena tengkulak. Petani Kite hadir untuk mengubah itu.

Berkat pendampingan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel sejak awal, kini kami bisa mengolah kopi dengan standar tinggi dan memasarkannya secara mandiri," ungkap Abi.

Sejak menjadi UMKM binaan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel di tahun yang sama, Petani Kite mengalami transformasi besar mulai dari budidaya, pengolahan, hingga pemasaran.

Dukungan pelatihan teknis, peralatan produksi, promosi, dan pembukaan jejaring pasar membuat para petani kini mampu memproduksi kopi berkualitas tinggi dan menjualnya langsung ke pasar yang lebih menguntungkan tanpa perantara tengkulak.

BACA JUGA:Karantina Sumsel Bangun Sinergi Lewat Coffee Morning Antarinstansi: Sinergi di Meja Kopi, Solusi di Lapangan

BACA JUGA:Kementerian Kebudayaan Gelar “Kirana Viramantra” di Yogyakarta: Melangitkan Doa untuk Pahlawan Lewat Cahaya

Dampak pembinaan ini terasa nyata bagi masyarakat sekitar, khususnya anak muda yang berprofesi sebagai petani. Petani Kite memfasilitasi mereka belajar mengolah kopi secara gratis.

Muhammad Oka, pemuda Desa Serambi, kini berhasil mendirikan usaha jasa roasting sendiri dan memproduksi kopi secara mandiri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: