Prestasi Makin Jeblok! Suporter Desak Mundur Presiden Sriwijaya FC

Prestasi Makin Jeblok! Suporter Desak Mundur Presiden Sriwijaya FC

PALEMBANG PALPOS ID Klub sepak bola kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan Sriwijaya FC pernah begitu berjaya pada pengujung tahun 2000 an Tim berjulukan Laskar Wing Kito ini adalah pengoleksi dua gelar Indonesia Super League ISL pada 2007 2008 dan 2011 2012 Kesebelasan kebanggaan warga Palembang ini juga memiliki tiga trofi Piala Indonesia pada 2007 2008 2008 2009 dan 2010 Seiring perjalanan waktu Sriwijaya FC terperosok ke jurang degradasi pada 2018 yang lalu Kesebelasan kebanggaan wong kito itu harus berkompetisi di Divisi 2 Tiga tahun berjibaku di Liga 2 Sriwijaya FC tak kunjung beranjak ke Liga 1 yang merupakan kasta tertinggi sepak bola tanah air Suporter pun meradang Dikarenakan tidak sedikit dana yang digelontorkan untuk mengangkat kembali prestasi Sriwijaya FC Pemain dan pelatih berkualitas didatangan untuk menjadikan Sriwijaya kembali menjadi klub papan atas tanah air Alhasil suporter makin geram dengan kenyataan makin terseok seoknya Sriwijaya FC mengarungi kompetisi Liga 2 Salah satu kelompok suporter Sriwijaya Ngamuk Mania Singa Mania melancarkan kritikan pedas karena menganggap manajemen Sriwijaya FC yang dikomandoi H Hendri Zainuddin gagal mengangkat prestasi Laskar Wong Kito Baca Juga Dituntut Mundur dari Presiden SFC Hendri Angkat Bicara Suporter Singa Mania langsung mengeluarkan surat terbuka yang meminta Presiden Sriwijaya FC mundur dari jabatannya Singa Mania menilai manajemen gagal mengangkat prestasi Sriwijaya FC dan gagal membawa tim untuk promosi ke Liga 1 Singa Manis mengeluarkan surat terbuka bernomor 037 P I SK V 2022 berisi antara lain Meminta Bapak Hendri Zainuddin Presiden Tim Sriwijaya FC selaku penanggung jawab pimpinan tertinggi untuk mengundurkan diri dari jabatannya Meminta Bapak Gubernur Herman Deru selaku Pembina Tim Sriwijaya FC agar lebih peduli terhadap keadaan Tim Sriwijaya FC sebagai aset Provinsi Sumatera Selatan Segera bentuk kepengurusan baru Segera mempercepat pembentukan kerangka tim Sriwijaya FC untuk kompetisi Liga 2 2022 dengan target promosi ke Liga 1 2023 Surat terbuka yang dikeluarkan kelompok suporter Singa Mania ini cukup membuat heboh pencinta Sriwijaya FC Masyarakat Sumatera Selatan mempertanyakan keseriusan manajemen mengelola klub sebesar Sriwijaya FC yang dibeli dengan uang rakyat dari Persijatim Jakarta Surat terbuka dari kelompok supporter ini merupakan kritik pedas yang ditujukan kepada manajemen Sriwijaya FC Masyarakat Sumsel merindukan kejayaan Sriwijaya FC di era 2000 an Di mana Sriwijaya FC merupakan klub papan atas di tanah air Baca Juga Suporter Ingin Pemprov Turun Tangan Bantu Sriwijaya FC Sekadar mengingatkan Sriwijaya FC pernah tercatat sebagai pemenang Community Shield 2010 Inter Island Cup 2010 dan 2012 serta Piala Gubernur Kaltim 2018 Namun sejak dua tahun belakangan Sriwijaya FC mengalami kontradiksi prestasi Selalu menjadi favorit di tiap musimnya untuk mengejar persaingan juara kompetisi paling elite di Indonesia Laskar Wong Kito kini mulai terbiasa berkutat di kasta bawah Sejak terdegredasi pada 2018 Sriwijaya FC masih belum berhasil mengembalikan posisinya sebagai satu di antara klub raksasa di Indonesia Jika dibandingkan dengan mayoritas klub lainnya Sriwijaya FC bisa dibilang klub bau kencur Sekadar kilas balik Laskar Wong Kito berdiri pada 2004 setelah membeli lisensi Persijatim Solo FC Ketika itu pemerintah setempat mulai serius membangun kekuatan sepak bola seiring digelarnya Pekan Olahraga Nasional PON di Sumatera Selatan yang terpusat di Palembang tepatnya di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Sangat disayangkan untuk stadion standar internasional yang berdiri mega tapi tidak ada klub sepak bola Berdasar pemikiran inilah Gubernur Sumsel saat itu Ir H Syahrial Oesman membangun sepak bola di Bumi Sriwijaya Kabarnya nilai transfer untuk membawa Sriwijaya FC ke Palembang berkisar Rp6 6 miliar Saat Rahmad Darmawan datang sebagai pelatih Sriwijaya FC lahir sebagai poros baru kekuatan sepak bola nasional Arsitek yang karib dipanggil RD ini berhasil meramu kombinasi pemain senior seperti Charis Yulianto Firmansyah dengan darah muda semodel Ferry Rotinsulu Tony Sucipto dan wajah impor semisal Zah Rahan Kayamba Gumbs dan Renato Elias Tangan dingin RD sukses membawa trofi pertama Liga Indonesia ke Palembang Masih di tahun yang sama Laskar Wong Kito juga berhasil mengawinkan gelar dengan mencaplok Piala Indonesia Torehan tinta emas Sriwijaya FC tidak berhenti sampai di situ Dengan bermodalkan skuat yang tidak banyak berubah Laskar Wong Kito mampu mencatatkan hattrick gelar Piala Indonesia pada 2008 2009 dan 2010 Saat RD hijrah ke Persija Jakarta pada 2010 prestasi Sriwijaya FC tidak mengendur Di bawah kendali Kas Hartadi Laskar Wong Kito sukses mencaplok gelar ISL 2011 2012 kompetisi tandingan karena saat itu Indonesia Premier League IPL yang diakui oleh PSSI Setelah belasan tahun awet di kasta teratas Sriwijaya FC akhirnya menyerah juga Laskar Wong Kito turun kasta ke Liga 2 pada akhir 2018 Musababnya tak lain dan tak bukan karena krisis finansial yang mendera Di awal musim Sriwijaya FC begitu jor joran Paket pemain bintang didatangkan Mulai dari Hamka Hamzah Alfin Tuasalamony Adam Alis Makan Konate hingga Manu Djalilov Belum juga setengah musim berjalan Sriwijaya FC sudah kehabisan bensin Alhasil para pemain kelas satu di dalam skuat memutuskan untuk pindah Laskar Wong Kito mengambil sistem transfer dalam menjual pemainnya untuk menyelamatkan kas keuangan klub Situasi kian diperparah ketika Dodi Alex Noerdin Presiden Direktur PT Sriwijaya Optimis Mandiri SOM yang menaungi klub kalah dalam Pilkada Sumsel Herman Deru terpilih sebagai Gubernur Sumsel menggantikan ayah Dodi Alex Noerdin Seusai kalah Dodi mundur dari manajemen Sriwijaya FC Setelah turun kasta ke Liga 2 Sriwijaya FC sebenarnya berpeluang untuk kembali ke habitat aslinya di Liga 1 Namun Laskar Wong Kito menyia nyiakan kesempatan besar Sriwijaya FC takluk 0 1 pada perebutan tempat ketiga untuk memerebutkan satu tiket terakhir ke kasta teratas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: