Pilkada Masih Lama, Sejumlah Kandidat Sudah Mulai Tebar Pesona

Pilkada Masih Lama, Sejumlah Kandidat Sudah Mulai Tebar Pesona

PALEMBANG, PALPOS.ID - Mendekati akhir masa jabatan Walikota Palembang yang jatuh pada tahun 2023 mendatang, sejumlah tokoh disebut-sebut akan bertarung dalam Pilkada 2024.

Meski masih terbilang hitungan tahun, namun sejumlah kandidat mulai marak tebar pesona di tengah masyarakat Kota Palembang.Mulai dari deklarasi dukungan kecil dari sejumlah masyarakat, deklarasi minta dukungan partai, safari politik, memasang alat peraga dan lainnya. 

Sejumlah kandidat yang mulai menjadi perbincangan di masyarakat untuk suksesor H. Harnojoyo seperti  Sekda Kota Palembang, H. Ratudewa; Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda; mantan Sekda Provinsi Sumsel, H. Nasrun Umar; anggota DPRD Palembang, Akbar Alfaro; anggota DPRD Sumsel, Mgs Syaiful Padli; mantan cawagub Yuda Mahuyuddin; Ketua Nasdem Palembang, Danu Mirwando,  Kepala Dinas PU Perkim Provinsi Sumsel, Basyaruddin Akhmad; Taufik Husni, Ketua YLKI Sumsel dan  lainnya.

Selain itu, beberapa ormas dan partai politik mulai berani terang-terangan mulai mengelus-elus kandidat yang akan diusung pada pesta demokrasi nanti. Partai politik sebagai perahu kandidat mempunyai peranan sangat vital dalam mengusung calon.

''Sebagai warga Kota Palembang, kami menginginkan Pilkada nantinya berlangsung demokratis, damai, dan aman. Silakan saja kandidat untuk bersosialisasi kepada masyarakat. Asal harus ditepati janji-janji kepada masyarakat,’’ ujar Rio, warga Jalan Sukabangun 2 Kecamatan Sukarami Palembang, kemarin.

Menurut dia, persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat harus lebih diutamakan. Jangan sampai masyarakat terkotak-kotak lantaran pilkada. Semua orang yang mencalonkan diri memiliki hak sama dalam demokrasi.

‘’Siapa saja boleh mencalonkan diri untuk dipilih masyarakat. Namun hendaknya, kandidat dapat mengerti keluhan dan kebutuhan masyarakat Kota Palembang secara menyeluruh. Jangan memanfaatkan masyarakat khususnya rakyat kecil sebagai tunggangan politik,’’ tegas Reymon, warga Pakjo Palembang.

Menurut Reymond yang merupakan pekerja swasta ini, terpenting walikota mendatang dapat mengerti kebutuhan masyarakat. Selain itu, mampu mengatasi permasalahan kota seperti kemiskinan, kesemrawutan, banjir dan lainnya.

Sementara, pengamat politik dan sosial Sumatera Selatan, Bagindo Togar Sibutarbutar   mengatakan, jika calon Walikota dan Wakil Walikota semuanya punya hak memperkenalkan diri dengan cara apapun.

“Jadi siapa yang memiliki kuota 20 persen di  parlemen, itulah nanti yang berhak termasuk partai-partai baru. Jadi bukan cuma soal popularitas, kalaupun sekarang dia besar, hasrat awalnya ditingkatkan dulu popularitasnya, memperkenalkan diri ke publik,” ujarnya saat dihubungi, kemarin. 

 “Apakah dia politisi, apakah dia birokrat, apakah dia pengusaha, akademisi, silahkan memperkenalkan diri dengan secara masif memperkenalkan diri kepada publik supaya dia populer dikenal,” lanjutnya.

Bagindo menambahkan, para calon kandidat seharusnya sudah memiliki konsep agar nantinya bisa didukung dan dipilih oleh masyarakat.

“Kemudian bagaimana dia dengan eksabilitasnya, popular itu bukan berarti eleksteble. Eleksteble itu dia tempu dengan cara apa ? Dia bawa ide-ide gitu loh, ada konsep-konsep yang dia bawa menuju supaya didukung ke partai politik. Kecuali kalau didukung oleh independen ya. Kalau independen repot sekarang,” tambahnya.

Masih dikatakan Bagindo, semua harus memiliki gaya tersendiri untuk memikat masyarakat. Baik itu dari segi tampilan ataupun pemikiran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pilkada palembang