Gas Elpiji Naik, Produksi Bulanan Kerupuk Kelempang Berkurang

Gas Elpiji Naik, Produksi Bulanan Kerupuk Kelempang Berkurang

KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Septi (37) pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kerupuk Kelempang Carom di Kelurahan Paku, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI mengaku produksi bulan mereka akan berkurang jika harga gas elpiji naik.

"Pentingnya gas elpiji inikan sama seperti minyak goreng dan bahan baku lainnya. Jadi produksi kita kalau biasanya dalam setahun itu bisa mencapai enam bulan, mungkin sekarang hanya berproduksi tiga sampai empat bulan saja," ungkapnya kepada Palpos.Id, Jum'at (15/7).

Ia menambahkan, hal itu dikarenakan modal mereka turut membengkak, sehingga terpaksa mengurangi produksi bulanan. Namun, menurutnya produksi perhari tetap sama meski harga gas naik yakni sekitar 30-40 kilogram (Kg).

"Modal produksi selama Enam bulan itu bisa mencapai Rp 30-40 juta. Dan dalam keadaan gas elpiji yang naik seperti sekarang maka kita kurangi, karena kalau dipaksakan modalnya pasti lebih dari angka Rp 30-40 juta tersebut," ujarnya.

Dikatakannya lagi, dalam sehari biasanya mereka bisa menggunakan satu sampai dua gas elpiji 12 Kg yang diperuntukkan saat mengukus dan menggoreng kerupuk kelempang.

"Dalam prosesnya kita mempekerjakan sepuluh orang karyawan yang digaji harian. Dimana produksi dilakukan pada Senin hingga Jum'at, sedangkan Sabtu dan Minggu libur," tuturnya.

Dia berharap harga gas elpiji ini bisa kembali normal. Karena kenaikan harga pasti akan mempengaruhi kenaikan-kenaikan dalam bidang lainnya juga.

"Boleh saja pemerintah menaikkan harga gas, tetapi setidaknya pemerintah memberikan kebijakan membantu permodalan bagi para pelaku UMKM,  sehingga perekonomian yang ingin dicapai sesuai harapan," jelasnya.

Lebih lanjut, Septi menjelaskan, bahwa kata Carom berarti kebahagiaan. Dimana produksi pertama kali dilakukan pada tahun 1950, dan dirinya sendiri merupakan generasi ketiga karena sistem turun temurun dari menantu ke menantu. Serta bahan baku menggunakan ikan gabus.

Diketahui, PT Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga kembali menaikan harga elpiji mulai 10 Juli 2022 lalu. Harga Elpiji yang dinaikkan adalah ukuran 5,5 Kg dan 12 Kg alias elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas.

Harga agen di Sumsel diantaranya, Lubuklinggau, Ogan Ilir dan Palembang  yakni elpiji 5,5 kg Rp 104 ribu dan elpiji 12 kg Rp 215 ribu. (*)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: