Imbas Kenaikan BBM Subsidi, Angdes di OKI Naikkan Tarif Rp3 Ribu

Alex (33), salah satu supir Angkutan Desa (Angdes) di wilayah Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang ikut menaikkan tarif imbas dari kenaikan BBM, Rabu (07/09).-Palpos.id-
KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Kenaikan Bahan-Bakar Minyak (BBM) subsidi yang dilakukan oleh pemerintah beberapa hari lalu berdampak pada berbagai lini.
Misalnya saja Angkutan Desa (Angdes) anak sekolahan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Kepada awak media, Alex (33), salah satu supir angdes dari desa Benawa, Kecamatan Teluk Gelam mengaku, akibat kenaikan BBM mereka juga terpaksa menaikkan tarif sebesar Rp3 ribu.
"Untuk anak sekolahan, dari Tanjung Lubuk ke Kayuagung sekarang Rp 8 ribu, sebelumnya hanya Rp 5 ribu. Sedangkan untuk masyarakat umum, dari Tanjung Lubuk-Kayuagung sekarang Rp 10 ribu dari sebelumnya Rp 7 ribu," ungkapnya, Rabu 07 September 2022.
BACA JUGA:BBM Subsidi Naik, Sopir Angkot Naikkan Tarif Sepihak
Ia menambahkan, semenjak mereka menaikkan tarif banyak penumpang yang mengeluh.
Bahkan tidak sedikit anak sekolahan yang ingin beralih dan beranggapan lebih baik naik motor ketimbang naik angdes.
"Mungkin kalau yang di rumah ada media sosial, mereka akan tahu tentang kenaikan BBM sehingga bisa memaklumi angdes menaikkan tarif,” katanya.
‘’Tetapi yang tidak punya media sosial, mereka akan terkejut dengan tarif angdes sekarang," ujarnya.
BACA JUGA:Kenaikan BBM Subsidi Melukai Hati Rakyat
Dikatakannya lagi, sebelum pemerintah menaikkan harga BBM, ketika mereka mengisi minyak di SPBU Full Tank mengeluarkan biaya sekitar Rp240 ribu.
Sedangkan menurutnya sekarang, mereka harus merogoh kocek kurang lebih Rp 300 ribu untuk memenuhi Tangki mobilnya.
"Penumpang kita juga berkurang, kalau biasanya sekali berangkat bisa 10 orang, kini hanya 5 orang,” terangnya.
‘’Oleh karena itu, kita berharap pemerintah menurunkan harga BBM atau kalau bisa kembali ke harga normal seperti sebelumnya," tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: