Pengusaha Muda Asal Ogan Ilir Bunuh Diri karena Frustasi

Pengusaha Muda Asal Ogan Ilir Bunuh Diri karena Frustasi

Korban Sahtulah sebelum dievakuasi dari lokasi kejadian di Kabupaten Ogan Ilir, Jumat (16/09). -Palpos.id-Humas Polsek Tanjung Raja

INDRALAYA, PALPOS.ID - Kemelut rumah tangga, membuat Sahtulah (43), pria asal Kelurahan Tanjung Raja Timur Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir, nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Berdasarkan informasi dari kepolisian, motif korban nekat gantung diri karena frustasi dan tidak mau bercerai dengan Juwita (39), istri korban.

Perceraian keduanya saat ini masih dalam proses di Pengadilan Negeri (PN) Kayuagung.

"Jadi dinihari tadi sekitar pukul 01.00 WIB. Korban pulang kemudian masuk kamar istrinya. Korban membangunkan istrinya dan minta maaf. Namun istri korban tak menaggapi permintaan maaf itu. Istrinya hanya diam saja. Kemudian korban keluar hingga pagi tadi ditemukan korban telah tewas dengan cara gantung diri," terang Kapolres OI AKBP Andi Baso Rahman melalui Kapolsek Tanjung Raja AKP Halim Kesuma, Jumat 16 September 2022.

BACA JUGA:Lansia di OKU Ditemukan Tewas Gantung Diri

Halim mengungkapkan, korban ditemukan tewas gantung diri sekitar pukul 7.00 WIB pagi oleh Novi (21) anak sulung korban.

"Saat ke TKP kami menemukan korban sedang tergantung di dalam gudang samping rumah mereka," ungkap Halim.

Dikatakan Halim, Meneurut keterangan Novi, anak korban, ketika diriya bangun tidur dan pergi kedapur tempat dimana meraka biasa cuci piring.

Dari jarak sekitar 7 meter dirinya melihat kepala yang sedang tergantung. Setelah di dekati dirinya kaget ternyata itu adalah ayahya yang telah tewas gantung diri.

BACA JUGA:Duda Muda di OKU Ditemukan Tewas Gantung Diri

"Anak korban berteriak meminta tolong. Kemudian warga datang dan melaporkan kejadian itu ke polisi. Berdasarkan fakta-fakta di lapangan, bisa disimpulkan bahwa korban bunuh diri dengan motif ada permasalahan keluarga, yakni gugatan cerai dari istrinya," ungkap Halim.

Terkait adanya peristiwa ini, pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak melaporkan kejadian kematian tersebut kepada pihak kepolisian.

Dan tidak bersedia dilakukan otopsi terhadap mayat tersebut. "Pihak keluarga menerima kejadian sebagai musibah," tutup Halim. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: