Dari Manual ke Mesin, PLN Optimis Hasil Produksi dan Penjualan UMKM Desa Sendang Baru Meningkat Pesat

Dari Manual ke Mesin, PLN Optimis Hasil Produksi dan Penjualan UMKM Desa Sendang Baru Meningkat Pesat

Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumbagsel memberikan bantuan mesin pengolah bahan baku produksi. Kepada UMKM di Desa Sendang Baru Provinsi Lampung. Foto: Istimewa --

BANDAR LAMPUNG, PALPOS.ID - Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang digalakkan oleh PLN, berdampak positif dalam peningkatan kualitas, kuantitas hingga pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah.

 

Hadir di Provinsi Lampung, PT PLN (Persero) melalui unit Induk pembangunan (UIP) Sumbagsel memberikan bantuan mesin pengolah bahan baku produksi kepada UMKM di Desa Sendang Baru Provinsi Lampung, (9/9). Mesin ini berfungsi sebagai alat pengaduk bahan baku nira yang berasal dari pohon aren. 

 

UMKM Desa Sendang Baru ini bergerak di jenis usaha penghasil gula aren dan gula semut. Bahan baku utamanya adalah nira dari pohon aren. "Untuk membuat gula aren dan gula semut memiliki cara yang sedikit berbeda. Proses pembuatan gula aren diawali dengan memasak nira didalam wajan besar diatas tungku api yang menyala selama 6-8 jam hingga nira tersebut berkurang dan berubah bentuk menjadi padat dan mengental," jelas ketua UMKM Desa Sendang Baru, Nuriah.

 

Sedangkan untuk membuat gula semut bahan bakunya adalah gula aren itu sendiri. Gula aren tersebut dimasak kedalam wajan diatas tungku api yang menyala sampai berubah bentuk sedikit meleleh. Proses Ini membutuhkan tenaga yang cukup ekstra. Disaat gula aren mulai meleleh, harus terus diaduk hingga gula aren tersebut berubah bentuk menjadi serpihan-serpihan kecil gula aren. 

 

"Untuk membuat gula semut ini, serpihan ini selanjutnya disaring kembali agar mendapatkan ukuran yang lebih kecil. Bila dilihat, sama seperti sarang semut. Itulah yang membuat kami menamai produk ini Gula Semut," ujar Nuriah.

 

Nuriah juga menyampaikan, bahwa tantangan dalam pembuatan gula aren dan gula semut ini tidak hanya berkaitan dengan waktu pembuatan yang cukup lama, disamping itu tenaga ekstra dan fisik yang kuat sangat dibutuhkan. Semakin mengental, bahan baku tersebut akan semakin sulit untuk diaduk.

 

"Kami sangat antusias dengan kedatangan mesin ini. Sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan oleh PLN. Dulu serba manual, alhamdullilah sekarang sudah ada mesinnya. Dulu mengaduk sendiri, sekarang sudah dibantu oleh mesin," tambah Nuriah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: