UPTD Persampahan Muara Enim Kurang Armada Dan Butuh TPA Baru

UPTD Persampahan Muara Enim Kurang Armada Dan Butuh TPA Baru

Keterbatasan armada dan kekurangan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta fasilitas pendukung lainnya karena setiap hari pertugas harus membawa dan membuang puluhan ton kubik sampah.Foto:Febi/Palpos.id--

MUARA ENIM, PALPOS.ID - Keberadaan UPTD Persampahan hampir di setiap daerah sepertinya masih dipandang sebelah mata. Padahal, persoalan sampah hampir menjadi permasalah serius di daerah perkotaan. Buktinya, kota Muara Enim dan Tanjung Enim mengalami keterbatasan armada, kekurangan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan fasilitas pendukung lainnya, karena setiap hari harus membawa dan membuang puluhan ton kubik sampah.

 

Kepala UPTD Persampahan Muara Enim, Ujang Suari, mengatakan bahwa saat ini armada yang dimiliki UPTD Persampahan Muara Enim sebanyak 10 unit truk, dua unit diantaranya menggunakan bak kontainer ambrol, sisanya dump truck. 

 

Padahal kalau untuk idealnya memerlukan sekitar 12 armada dan 24 kontainer ambrol karena perhari ada sekitar 20 ton lebih sampah yang harus diangkut. Atas kekurangan armada tersebut kita sudah berupaya mengusulkan penambahan tetapi sepertinya belum bisa dikabulkan karena keterbatasan anggaran.

 

"Kalau kami hanya melaksanakan saja, tapi besar harapan kami bisa terealisasi untuk menciptakan kota yang bersih mendukung sebagai kota Adipura," ungkap Ujang Suari, Selasa (1/11).

 

Seluruh sampah tersebut, lanjut Ujang, diangkut dan dibuang di TPA Bukit Kancil dimana disana ada dua titik lokasi masing-masing memiliki luas sekitar dua hektar. Tapi satu titik ditutup sementara karena sudah penuh untuk diolah menjadi gas metan, dimana itu salah satu pemanfaatannya sebagai upaya untuk mengurangi debit sampah di TPA. Saat ini, kata dia, hanya satu titik yang digunakan untuk pembuangan sampah tersebut.

 

"Kendala kita proses pengomposan tersebut memakan waktu yang cukup lama. Selain itu juga, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik karena banyak sampah yang sudah tercampur sehingga sulit memisahkannya," tuturnya. 

 

Hal senada juga dikatakan oleh 

Kepala UPTD Persampahan Lawang Kidul Dedi Elyadi SH, bahwa sejauh ini armada yang dimilikinya ada lima dump truk sampah dan delapan motor sampah. Padahal untuk armada mobil setidaknya ada 10 unit truk kontainer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: