Tolak Lift Jembatan Ampera, Belum Dibutuhkan Masyarakat

Tolak Lift Jembatan Ampera, Belum Dibutuhkan Masyarakat

Jembatan Ampera yang menjadi ikonik Kota Palembang-foto : koer-

PALEMBANG, PALPOS.ID - Rencana pemerintah yang akan membangun lift di jembatan Ampera dengan menelan dana hingga Rp 27 miliar memantik reaksi dari komponen masyarakat.

Masyarakat menolak pemasangan lift di jembatan hasil rampasan perang Jepang tersebut. Alasannya jembatan Ampera  merupakan bangunan bersejarah. 

Sejumlah warga Kota Palembang yang dapat dimintai tanggapannya menilai program pembangunan lift Jembatan Ampera merupakan pemborosan anggaran.

Lebih baik dana Rp 27 miliar tersebut  dimanfaatkan untuk memperbaiki jalan rusak, drainase, termasuk menata daerah yang kumuh. 

BACA JUGA:Jembatan Ampera Bakal Di Bangun Lift

“Kawasan kumuh di Palembang ini merusak pemandangan sekali. Alih-alih akan dijadikan tempat wisata, namun perhatikan tempat wisata yang sudah ada seperti rumah singgah soekarno yang dipenuhi sampah dimana-mana. Selain itu, jalan jelek dan dan sejumlah infrastruktur yang butuh perbaikan,” jelas Surya, salah seorang warga Kota Palembang.

Selain itu, lanjut Surya, perbaikan dan pengembangan lokasi wisata lebih dibutuhkan ketimbang pengadaan lif Jembatan Ampera tersebut.

“Harusnya  program pembangunan atau pengadaan berdasarkan kebutuhan masyarakat. Pemerintahan kita ini tidak kompak, semua menjalankan program masing-masing. Ya proyek masing-masing yang maunya dapat keuntungan entah secara instansi ataupun pribadi,” ujarnya, Senin (14/11).

Sedangkan Ijal, warga Alang-alang Lebar Kota Palembang meminta agar pemerintah mengkaji ulang terkait langkah pembangunan lift tersebut.

BACA JUGA:Kadisbudpar Sumsel Akan Kaji Ulang Pemasangan Lift di Jembatan Ampera

“Menurut saya pembangunan lift dengan dana hingga Rp 27 miliar memang tidak ada manfaat atau dengan kata lain tidak dibutuhkan masyarakat saat kondisi ekonomi sedang tidak bagus,” tandasnya.

Oleh karena itu, pembangunan lift Jembatan Ampera harusnya tidak perlu dilakukan dan jika perlu ditolak. “Ya intinya dengan dana sebesar itu (Rp 27 miliar) harusnya digunakan untuk hal lain yang lebih urgen dan bermanfaat serta dibutuhkan masyarakat. Jangan terkesan memaksakan melakukan pembangunan proyek mercusuar,” ucapnya. 

Sementara Amlah, warga Kota Palembang Palembang lainnya menilai membangun harusnya berdasarkan prioritas dan kebutuhan. “Agar  penggunaan anggaran tidak mubazir,” ujarnya.  “Ironisya setelah nanti lift dibangun dikhawatirkan liftnya tidak bisa dikelola secara maksimal sehingga terancam terbengkalai. Ini kan namanya menghabisi uang rakya tanpa manfaat,” ujarnya. 

“Kalau mau jujur, kita selaku warga tentu kecewa jika proyek lift ternyata tidak maksimal untuk masyarakat,” ingat Amlah. Sebelumnya, Satker PJN 3 PPK 3.6 Jembatan Khusus BBPJN Wilayah Sumsel, Dicky Romansyah mengatakan, pembangunan lift ini dimaksudkan untuk wisata pandang di lantai atas Jembatan Ampera dengan ketinggian 50 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: