Mana Sih Penanganan Lebih Penting antara Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular?

Mana Sih Penanganan Lebih Penting antara Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular?

Ilustrasi kesehatan yakni penyakit menular dan penyakit tidak menular.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

PALEMBANG, PALPOS.ID - Seperti yang kita ketahui, dewasa ini isu kesehatan tiada habis-habisnya.

Mulai dari klasifikasi penyakit menular atau PM dan penyakit tidak menular atau PTM.

Kemudian, triad epidemiologi penyakit Agent atau penyebab, Host atau pejamu, dan Enviromental atau lingkungan dan prevalensi penyakit.

Lantas menurut kamu, manakah yang lebih penting penanganannya antara penyakit menular dan penyakit tidak menular?

BACA JUGA:PSC 119 OKU Rujuk Pasien Ke RSMH Palembang, Ini Penyakitnya...

Jika ada pertanyaan seperti ini dengan mudah kamu bisa menjawab melalui data-data yang telah tersedia dan tersebar di berbagai media.

Pada Rencana Aksi Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2017 dalam bentuk e-book menjelaskan bahwa pada tingkatan global (mendunia) penyebab tertinggi dari kematian manusia di permukaan bumi ini.

Dikarenakan oleh penyakit tidak menular yaitu sebesar 63 persen PTM menyebabkan 36 juta jiwa terbunuh pertahunnya.

Dan selebihnya di sebabkan oleh faktor-faktor lainnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50 persen kematian masyarakat disuatu daerah dikarenakan oleh Penyakit Tidak Menular atau PTM.

BACA JUGA:34 Tahun Derita Penyakit Kulit, Toha Sang Pemulung Mengaku Pasrah

Sehingga Penyakit Tidak Menular ini mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah.

Oleh karenanya pengendalian Penyakit Tidak Menular ini dijadikan sebagai salah satu target dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

Dengan penempatan SDGs berada pada Goal yang ke-3 (tiga) yaitu: ‘Ensure Healthy Lives and Well-Being’.

Pencapaian target tersebut rupanya telah disepakati oleh para pemimpin Negara sebanyak 193 orang pada UM Summit yang diselenggarakan di New York pada tanggal 25-27 September 2015.

BACA JUGA:MAKUKU Bersama 10 RS di Indonesia Beri Konsultasi Kesehatan Gratis Bagi Ibu dan Bayi

Lalu, apakah Penyakit Menular (PM) tidak terlalu diperhatikan oleh pemerintah?

Tentu tidak, terbukti dengan adanya kasus Covid-19 yang bermula pada tahun 2019 silam dari awalnya adalah endemi (wabah) merambat hingga ke epidemi.

Bahkan meningkat menjadi sebuah pandemi yang menandakan bahwa kasus tersebut telah berada pada tingkatan teratas dari suatu kejadian luar biasa atau KLB, karena telah tersebar di berbagai dunia (global).

Hal ini dikarenakan penularan Covid-19 terjadi dengan sangat amat cepat. Oleh karena itu, aksi pemerintah sangat diperlukan sehingga pada saat kasus Covid-19 melanda, fokus perhatian pemerintah berpusat pada pengendalian penyakit menular Covid-19.

BACA JUGA:4 Macam Bansos untuk Pemegang Kartu KIS BPJS Kesehatan, Ini Penjelasannya...

Salah satu buktinya adalah membuat peraturan baru, contohnya dalam bidang Pendidikan yaitu melakukan kegiatan belajar mengajar dari rumah untuk menghindari kerumunan dan menjaga jarak sosial dengan tujuan menghentikan penularan penyakit.

Bahkan adanya pemberitahuan kenaikan tarif BPJS pada kelas ke-3 agar dapat menanggulangi pembiayaan kesehatan yang terus menerus meningkat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengendalian Penyakit Menular (PM) maupun Penyakit Tidak Menular (PTM) sama-sama tetap diperhatikan oleh pemerintah.

Tetapi dengan tingkat prioritas yang berbeda tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.

BACA JUGA:Catat, Ini 10 Manfaat Daun Sirih Cina Untuk Kesehatan

Satu hal yang penting kita lakukan adalah menjaga bahkan meningkatkan derajat kesehatan kita dan berusaha untuk mencegah berbagai penyebab dan faktor resiko dari berbagai penyakit yang akan menyerang yaa guys!. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber