Jokowi Larang Penjualan Rokok Ketengan, Respon Masyarakat Bikin Geli
Ilustrasi--
PALEMBANG, PALPOS.ID - Kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melarang penjualan rokok secara ketengan mendapat respon beragam dari masyarakat. Ada komentar yang bikin geli.
Di penghujung tahun 2022 ini, masyarakat seantero negeri dihebohkan dengan kebijakan pemerintah untuk melarang penjualan rokok secara ketengan.
Wacana larangan menjual rokok secara ketengan itu mendapat tanggapan beragam dari masyarakat yang bikin geli. Ada masyarakat yang bersyukur agar suami-suami mereka tidak lagi merokok. Namun ada juga pedagang yang kebingungan dengan kebijakan itu.
Haqqulanah, warga Talang Jambi Palembang mengaku sangat mendukung dengan kebijakan itu. Karena menurutnya, setiap ada kebijakan baru pemerintah akan beri bantuan.
"Saat minyak goreng naik ada BLT minyak goreng. Terus BBM naik ada BLT BBM. Nah... Kalau sekarang pemerintah larang penjualan rokok ketengan, kami harap akan ada juga BLT rokok," ujar Haqqulanah.
Dia juga berharap, BLT rokok ini bisa berlangsung lama. Sehingga masyarakat akan terbantu dari kebijakan tersebut.
Komentar lainnya disampaikan Ica, Warga Lemabang. Sebagai ibu rumah tangga disa sangat setuju dengan kebijakan larangan menjual rokok secara ketengan.
"Selama ini saya harus menyisihkan uang Rp 25.000 sampe Rp 50.000 sehari hanya untuk rokok. Saya harap kebijakan ini dapat mengurangi anggaran pembelian rokok untuk para suami," katanya.
Mengingat banyaknya anggaran yang harus dikeluarkan untuk beli rokok, Ica berharap pemerintah tidak buat kebijakan yang nanggung.
"Kalau saya boleh bilang. Kebijakan ini sangat nanggung. Dan yang namanya nanggung itu menurut saya tidak baik," imbuhnya
Ibu 3 anak ini berharap pemerintah tidak hanya melarang penjualan rokok secara ketengan. Tetapi pemerintah harus benar benar menutup pabrik rokok, sehingga masyarakat bisa benar benar sehat.
"Kalau pabrik rokok ditutup, masyarakat jadi sehat dan kantong jiga sehat," katanya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: