Tiga Jenis Bansos Ini Terbanyak Disalurkan di Kota Lubuklinggau
Kadinsos Kota Lubuklinggau, Hasan Andria UY.-Foto : Yati-PALPOS.ID
LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Program bantuan sosial atau lebih dikenal bansos tahun 2022 dari kementrian sosial sudah disalurkan serentak di seluruh Indonesia. Termasuk, di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan.
Ada tiga jenis bansos dari kementrian sosial atau kemensos yang paling banyak dinikmati warga Kota Lubuklinggau pada Tahun 2022. Tiga bansos itu adalah Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM), Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Hal itu diungkapkan langsung Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Lubuklinggau, Hasan Andria UY, dijumpai diruang kerjanya, Kamis 19 Januari 2023.
Menurut Hasan, pada tahun 2022 penerima BLT BBM di Kota Lubuklinggau mencapai 17.094 KK, Sembako 14.623 KK dan PKH 9.662 KK.
Selain tiga jenis itu, ada juga jenis bansos yang disalurkan di Kota Lubuklinggau, yakni Bansos Sembako Adaptif.
'Bansos Sembako Adaptif ini diberikan kepada keluarga yang terdampak bencana seperti rumah kebakaran, longsor,' jelas Hasan.
Pada tahun 2022, ada 19 KK penerima Bansos Sembako Adaptif di Kota Lubuklinggau.
Kemudian, ada juga Bansos untuk anak Yatim Piatu atau disebut juga YAPI. 'Tahun 2022 ada 169 YAPI yang menerima bansos,' ujarnya.
Untuk semua bansos tersebut dijelaskan Hasan, Dinsos hanya melakukan pendataan dan melaporkan ke Kemensos. Penyalurannya langsung dari kementrian melalui bank dan kantor pos.
'Jadi bantuan itu langsung ke keluarga penerima manfaat yang dicairkan melalui bank atau kantor pos,' tegas Hasan
Untuk tahun 2023, pihaknya belum menerima informasi dari kementrian Bansos apa saja yang akan disalurkan untuk warga Kota Lubuklinggau. Termasuk soal data penerima pihaknya masih menunggu informasi.
'Jadi kita tidak tahu apakah masihenggubakan data lama atau data baru, apakah ada penambahan atau malah pengurangan,' jelasnya.
Sementara itu untuk masyarakat miskin yang belum tersentuh bantuan pada tahun 2022, diungkapkan Hasan, awalnya berjumlah 1.910 KK. Namun setelah disandingkan lagi data penerima dan verifikasi data lapangan nyatanya hanya berjumlah 848 KK.
'Setelah kita koordinasi dengan pihak kemensos untuk disarankan dimasukan ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS, hasilnya pada akhir Desember 2022 hanya tinggal 681 KK lagi,' terangnya.
Mereka yang masuk dalam daftar 681 KK yang belum tersentuh bantuan tersebut akan diupayakan masuk pada 2023.
'Kami dalam waktu dekat sudah dijadwalkan kemensos dan Pusdatin membahas permasalahan data yang belum dapat bantuan ini,' pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: