Tuntutan Tidak Dipenuhi, Warga Putar Balik Angkutan Barubara

Tuntutan Tidak Dipenuhi, Warga Putar Balik Angkutan Barubara

Masyarakat Lebuay Bandung melakukan aksi putar balik kendaraan angkutan batubara di jalan lintas nasional Muara Enim-Lahat.-Foto : Febi-PALPOS.ID

MUARA ENIM, PALPOS.ID – Lantaran tututan tidak terpenuhi. Warga Lebuay Bandung, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat melakukan aksi damai terhadap angkutan batubara yang melintas di jalan Nasionoal tepatnya wilayah perbatasan Muara Enim-Lahat. Seluruh angkutan barubata yang melintas diminta untuk putar balik arah, Selasa (21/3) pukul 18.30 WIB.

Pasalnya, telah dilakukan tiga kali mediasi dan terakhir Kapolres Lahat AKBP Kunto Hartono memfasilitasi antara Lebuay Bandung dengan PT MME, PT BAS, PT PGU, PT SBP,dan PT BGG. Namun dalam mediasi itu, tidak ada titik temu terkait dua permintaan masyarakat warga Lebuay Bandung yakni penyiraman debu jalan dan penyapuan jalan.

Pantauan dilapangan, aksi putar balik terhadap angkutan batubara milik luma perusahaan tersebut, mendapat pengawalan dan pwngawasan langsung Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri, anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Aksi yang dilakukan warga berlangsung hingga, Rabu (22/3) pukul 05.00 WIB dini hari sebagai bentuk kekecewaan warga.

Dampak dari penolakan angkutan batubara yang melintas tersebut. Sepanjang jalan SMB II Muara Enim hingga areal terminal regional dipadapati ratusan angkutan batubara sarat muatan. Tampak kawasan eks terminal dan jalan lintas akibat kendaraan tonase besar pakir hingga memakan badan jalan mengakibatkan wilayah

perbatasan Muara Enim-Lahat arus lalu lintas harus merayap.
Hermanto salah satu tokoh masyarakat Lebuay Bandung, menjelaskan aksi lanjutan. Sebelumnya aksi tersebut dilakukan sebulan yang lalu. Setelah tiga kali mediasi yang difasilitasi Kapolres Lahat AKBP Kunto Hartono. Namun, kata dia, dalam mediasi tersebut tidak ada titik temu sehingga aksi damai kembali dilaksanakan.

“Sudah tiga kali mediasi. Namun hasilnya tututan warga yakni penyiram jalan Lebuay Bandung dan penyapuan jalan tidak bisa dipenuhi perusahaan. Setelah berkoordinasi dengan Polres Lahat dan Polsek Merapi, kita melakukan kembali aksi damai sampai tuntutan kita dipehuni oleh pihak perusahaan,” teganya.

Dirinya juga menyesalkan terhadap sikap manajemen perusahaan yang enggan memenuhi tututan masyarakat Lebuay Bandung. Padahal, lanjutnya, dengan nyata angkutan batubara membawa debu batubara. “Belum lagi bongkahan batubara yang berjatuhan, kalau panas debu batubara bertebaran, kalau hujan jalan menghitam. Debu tersebut dihisap warga selama bertahun-tahun,” sesalnya.

Dirinya menegaskan, masyarakat Lebuay Bandung tetap melakukan aksi sampai pihak perusahaan memenuhi tututan masyarakat Lebuay Bandung. “Kita hanya minta jalan disiram setiap hari dan debu jalan pinggir jalan disapu. Yang terdampak itu masyarakat Lebuay Bandung bukan perusahaan. Untuk itu kita lihat siapa yang akan bertahan, masyarakat Lebuay Bandung atau perusahaan,” ancamnya.

Sementara itu, Yadi (39) salah satu pemilik toko manisan mengatakan dampak dari angkutan batubara yang hilir mudik setiap hari berdampak pada dagangan miliknya. Kalau tim Dinas Lingkungan Hidup turun, dampak dari angkutan batubara udara sudah tidak sehat lagi untuk pernafasan khususnya untuk anak-anak dan lansia.

“Dalam sehari bisa menyapu 10 kali, cak dak katek gawi lain lagi. Jika tidak dibersihkan pastinya kita sendiri yang susah. Belum lagi membersihkan dagangan yang dijual karena kotor t akibat debu hitam barubara,” jelasnya.

Kapolsek Merapi, AKP Herman Akhiri, terhadap aksi damai yang dilakukan warga Lebuay Bandung tersebut. Pihaknya hanya pengawalan agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi seperti bentrok dengan pengemudi dan arus lalulintas macet.

Herman menjelaskan, terkait permasalahan  antara masyatakat Lebuay Bandung dengan pihak perusahaan telah dilakukan mediasi. Namun tidak aa titik temu. Hingga hampir tengah malam, kata dia, dirinya belum melihat perwakilan perusahaan untuk menemui masyarakat yang melakukan aksi damai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpos terbaru hari ini