80 Peserta Jajal Muara Enim Modern War Fare Of Serasan Sekundang
Tampak suasana keseruan lomba Muara Enim Modern War Fare Of Serasan Sekundang.-Foto : Febi-PALPOS.ID
MUARA ENIM, PALPOS.ID - Sebanyak 15 tim atau 80 peserta menjajal lomba Muara Enim Modern War Fare Of Serasan Sekundang. Olahraga yang memacu adrenalin tersebut diprakarsai Kodim 0404 Muara Enim di Saung Bambu Balqis Jalan Baru Lingkar Kota Muara Enim RT.02, RW.05, Kelurahan Air Lintang, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Selasa (9/5).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah didampingi Dandim 0404 Muara Enim Letkol Arh Rimba Anwar, Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi, Ketua PN, Kajari, Kalapas dan para tamu undangan serta 80 peserta lomba Muara Enim Modern War Fare Of Serasan Sekundang.
“Saya sangat mensupport kegiatan ini apalagi yang positif. Semoga kedepan akan banyak kegiatan positif untuk hiburan dan edukasi bagi masyarakat Kabupaten Muara Enim,” ujar Kaffah.
Menurut Kaffah, kondisi Kabupaten Muara Enim saat ini masih sangat kurang tempat hiburan bagi masyarakat. Padahal pertumbuhan perekonomian masyarakat Muara Enim cukup baik dengan banyaknya investor dan perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Muara Enim. Jika tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang baik salah satunya dukungan dari masyarakat dengan menyiapkan tempat kuliner, wisata dan sebagainya tentu sayang sekali jika peredaran uang berlari keluar Kabupaten Muara Enim.
Dengan adanya kegiatan olahraga ini, lanjut Kaffah, tentu akan menambah wahana olahraga rekreasi bagi masyarakat Muara Enim. Selain itu juga akan menjadi wadah silaturahmi, sebab dalam olahraga ini mengandung filosofi berjuang bersama dan kompak untuk meraih kemenangan.
“Saya ucapkan selamat dan mudah-mudahan acara ini mendapat barokah aktivitasnya konstruktif mengandung nilai-nilai positif tidak hanya untuk kita tapi untuk silaturahmi dan kebangsaan kita,” pungkasnya.
Ditambahkan Ketua Pelaksana Kapten Kav I Gede Putu Danu Dewa Brata yang didampingi Wakil Ketua Pelaksana
Billi, mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selain untuk mengenalkan dan memasyaratkan olahraga ekstrem airsoft gun, juga untuk mensosialisasikan dalam penggunaan senpi di masyarakat.
Olahraga ini, di selenggarakan oleh Kodim 0404 Muara Enim bekerjasama dengan Dwi Pangga Air Soft Community (DPAC) sebagai juri. Adapun sistim yang digunakan adalah sistim gugur. Untuk pemenang akan diambil juara 1, 2, 3 dan pavorit. “Kita saat ini sudah membentuk Komodo 0404 Muara Enim cikal bakal pengurus airsoft gun Muara Enim,” ujarnya.
Masih dikatakan Pasi Intel Kodim 0404 Muara Enim, bahwa di Indonesia sudah ada komunitas penggemar airsoft gun. Bahkan olahraga airsoft gun sudah tergabung dalam organisasi bernama Persatuan Olahraga Airsoft Gun Indonesia (Porgasi).
Olahraga airsoft gun ini menggunakan replika senjata api dengan skala 1:1. Dalam dunia airsoftgun para pemainnya menyebutnya dengan islitah "unit" untuk replika tersebut. Unit yang digunakan oleh airsoftgun menggunakan udara untuk bisa melontarkan peluru BB berbahan plastik dengan berat variatif, dari 0.20 gram hingga 0.35 gram. Unit airsoft gun ini merupakan replika jenis senjata-senjata yang ada di dunia, mulai dari jenis pistol, revolver, submachine gun, assault rifle, sniper rifle, dan shotgun.
Walaupun termasuk kategori mainan, airsoft gun juga dapat melontarkan peluru plastik bulat berukuran 6mm (biasa disebut bb) secara single action, semi otomatis ataupun full automatic.
Dijelaskan Dewa, bahwa ada 3 jenis Airsoft gun yang digunakanadalah Unit Spring yakni mengunakan tenaga manusia ketik menarik pegasnya hingga menciptakan tenaga udara. Dalam satu tarikan, hanya satu BB yang keluar. Kemudian, Unit AEG (Automotic Electrik Gun) menggunakan tenaga baterai di aliri ke dinamo yang menggerakan gear untuk bisa menarik pegas.
Unit AEG tidak usah di kokang atau di tarik, selain itu unit AEG bisa mengeluarkan BB automatis layaknya senapan serbu. Dan terakhir Unit GBB (Gas Blow Back) menggunakan tenaga gas, menggunakan green gas dengan daya dorong kurang dari 2 joule.
“Olahraga ini terbilang aman untuk dimainkan karena peluru yang digunakan bukanlah peluru yang bisa menembus kulit hingga berdarah. Apalagi ketika lomba diwajibkan menggunakan alat pengaman sebagai antisipasinya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpos.id