Pemerintah Diminta Pakai Akal Sehat dan Nurani Soal Subsidi Mobil Listrik

Pemerintah Diminta Pakai Akal Sehat dan Nurani Soal Subsidi Mobil Listrik

Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel meminta Pemerintah Diminta Pakai akal sehat dan nurani soal subsidi mobil listrik--

JAKARTA, PALPOS.ID- Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel meminta pemerintah menggunakan akal sehat dalam bernegara. 

Menurutnya, kebijakan pemerintah untuk memberikan subsidi mobil listrik, sangat melukai hati rakyat. 

Karena lanjutnya, yang akan menikmati subsidi itu adalah orang orang yang mampu.

Sebab, meski telah disubsidi untuk mendapatkan mobil tersebut, konsumen tetap keluarkan uang puluhan bahkan ratusan juta.

BACA JUGA:Inilah Keutamaan Sholat Dhuha, Sangat Istimewa, Sayang Untuk Dilewatkan

Nah, yang punya uang sebanyak itu adalah orang yang mampu.  Atau orang yang telah memenuhi semua kebutuhan pokok baik sandang, pangan dan papan.

Lebih jauh Rahmat Gobel menyarankan agar pemerintah saat ini fokus untuk membangun pemerataan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, memperkuat sektor pertanian, perikanan dan pangan.

"Mereka inilah yang harusnya mendapat subsidi lebih banyak. Karena sejatinya sektor sektor inilah yang berhak dapat subsidi.

Bukannya malah beri subsidi kendaraan listrik yang jelas dinikmati orang berduit," tukasnya, Senin (15/5) yang dilansir dari berbagai sumber.

BACA JUGA:Korban Tewas Diseruduk Mobil Tangki Bertambah

Pada kesempatan yang sama, Rahmat Gobel kembali mengingatkan pemerintah, kalau mereka diberi amanah oleh rakyat mengelola kekayaan negara untuk mensejahterakan seluruh rakyat.

"Artinya, subsidi itu harusnya diberikan kepada yang papa, bukan untuk orang kaya. Nah, kalau subsidi mobil listrik tetap diterapkan, artinya pemerintah melanggar amanah UU," katanya.

Terkait masalah ini, Rahmat Gobel mengajak pemerintah untuk menggunakan akal sehat, dan hati nurani. 

"Kita gunakan akal sehat. Mana yang lebih urgent dan perioritas antara pembangunan pertanian dengan memberi subsidi untuk sarana penunjang produksi pertanian, atau mensubsidi mobil listrik dan para pengusaha kaya?" Imbuhnya, dalam keterangan resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: