Mengapa Perempuan Suka Warna Pink
Ilustrasi warna pink.--Grid.id
PALEMBANG, PALPOS.ID - Mengapa warna pink jadi warna favorit perempuan? Warna ini hampir disukai oleh kaum perempuan dari berbagai usia.
Warna pink identik dengan perempuan. Sejak kecil perempuan sudah akrab dengan warna pink. Semakin dewasa, biasanya ada perubahan warna kesukaan.
Tetapi ada juga perempuan yang tetap menyukai pink sebagai warna favoritnya hingga usia dewasa. Pink disebut juga sebagai warna feminim. Saat melahirkan bayi perempuan, bisanya orang tua akan menyiapkan kebutuhan anak dengan nuansa warna pink.
BACA JUGA:Dua Pelaku Pembunuhan di Desa Babat Banyuasin Diamankan Di Mesuji Lampung
Dari sisi psikologis, pink adalah warna yang didominasi oleh pengertian, kebaikan dan hasrat. Orang yang menyukai warna pink biasanya akan berusaha untuk membuat orang lain merasa diterima.
Penyuka warna pink biasanya memberikan tingkat simpati yang lebih besar, tidak bisa ditandingi dengan penyuka warna lain.
Dilansir dari colour meanings, penyuka warna pink sangat mudah untuk didekati. Penyuka warna pink juga memiliki karakteristik tidak mengancam atau pun mengintimidasi.
Penyuka warna pink memiliki karakteristik yang penuh romansa dan kehangatan. Pink juga memiliki sifat feminim. Pesona warna pink tak pernah mati.
Dari segi psikologis, warna pink juga dianggap sebagai warna yang lembut dan halus. Selalu mengalir dan berjalan dengan positif. Pink merupakan warna yang memberikan kehangatan dan kenyamanan.
Penelitian yang dilakukan oleh Hubert dari University Of Newcastle, yang melibatkan 200 pria dan perempuan berusia sekitar 20 tahun. Dia menyatakan bahwa perempuan jika diberikan banyak pilihan warna, maka secara alami akan memilih warna yang mendekati merah.
BACA JUGA:Mitra dan Masyarakat Terima 1 Ton Sapi Kurban dan Ratusan Kambing dari Grab Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Hubert, diketahui bahwa kebanyakan perempuan menyukai warna campuran antara merah dan biru. Para perempuan tersebut berasal dari Cina dan Iggris.
Hal itu menunjukkan bahwa selera warna tidak dipengaruhi oleh suku, bangsa dan budaya, tetapi dipengaruhi oleh faktor biologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: