Jarang yang Tahu, Pulau Ekor Tikus Ternyata ’Raja Ampat’ Banyuasin

Jarang yang Tahu, Pulau Ekor Tikus Ternyata ’Raja Ampat’ Banyuasin

Pulau Ekor Tikus ekowisata di Banyuasin mirip Raja Ampat--

PALEMBANG, PALPOS.ID – Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu lumbung pangan Sumatera Selatan. Bahkan kabupaten berjuluk Bumi Sedulang Setudung hasil pemekaran dari Musi Banyuasin ini penyangga pangan nasional.

Ternyata tak hanya lumbung pangan, kabupaten yang kini dipimpin Bupati H Askolani Jasi dan Wakil Bupati Slamet Soemosentono ini menyimpan segudang potensi wisata.

Utamanya wisata alam dengan menawarkan keindahan laut dan pulau-pulau kecil yang mengelilinginya. Salah satu potensi wisata yang masih ‘perawan’ adalah Pulau Ekor Tikus. Warga setempat sering menyebutkan Pulau Alangan Tikus.

Lokasinya masuk wilayah Desa Sungsang 2, Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin. Dari kota Palembang ibukota Sumatera Selatan membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam untuk sampai ke Sungsang.

Sungsang sendiri dikenal sebagai kampung nelayan di Kabupaten Banyuasin yang sudah kesohor di nusantara. Nah untuk sampai ke Pulau Ekor Tikus dari Dermaga Sungsang membutuhkan waktu sekitar 1 jam menggunakan sarana angkutan air berupa perahu motor. 

Pemerintah Kabupaten Banyuasin terus mengembangkan kawasan ekowisata di Kecamatan Banyuasin 2 ini.  Pulau ini  tidak terlalu jauh dari pelabuhan Tanjung Api-api (TAA) hanya berkisar waktu 20 menit perjalanan. 

Pemerintah Kabupaten Banyuasin sangat membutuhkan dukungan semua pihak untuk pengembangan ekowisata yang tak kalah dengan daerah lain di Indonesia.  

Selain Pulau Ekor tikus masih ada Pulau Payung dan satu pulau yang tidak memiliki nama, merupakan lokasi tempat hidupnya burung-burung Migran dan juga kawasan habitat ikan dan udang yang besar.

Rencananya kawasan ini akan dikembangkan menjadi destinasi wisata yang mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal dan aspek pembelajaran dan pendidikan. 

Bupati Banyuasin H. Askolani Jasi mengatakan asal mula nama Pulau Alangan Tikus karena pulau ini berbentuk seperti ekor tikus.

H. Askolani meminta Bappeda Litbang dan OPD terkait untuk menyusun Fisibility Studi (FS) dan menggandeng multi stakeholder untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata andalan.

‘’Pulau ini mirip Raja Ampat dan kawasan Sungai Mekong Vietnam, sangat indah dan asri, tidak kalah dengan daerah daerah wisata di mancanegara,’’ ujar Askolani. 

Untuk diketahui, Kabupaten Banyuasin merupakan daerah yang 60 persen wilayahnya merupakan perairan.

Di kabupaten ini terdapat Taman Nasional Berbak Sembilang seluas 205.750 hektare yang selalu dikunjungi burung migran dari Siberia pada bulan Oktober. Momen ini kerap tidak disia-siakan para wisatawan dengan menangkap potensi wisata susur sungai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: