Kebocoran Pipa Pertamina Cemari Sungai Kelekar, WALHI Sumsel Layangkan Dua Tuntutan

Kebocoran Pipa Pertamina Cemari Sungai Kelekar, WALHI Sumsel Layangkan Dua Tuntutan

Direktur Eksekutif WALHI Sumsel Yuliusman saat konferensi pers, Jum'at (14/7). -Foto: Tia-

PALEMBANG, PALPOS.IDKebocoran Pipa PT Pertamina Rokan Hulu Zona 4 yang menyebabkan Sungai Kelekar Kota Prabumulih Sumatera Selatan (Sumsel) tercemar limbah minyak mentah menjadi sorotan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumsel.

Hal ini dikarenakan sudah terlalu sering kejadian serupa terjadi, sehingga dalam hal ini WALHI Sumsel menyampaikan dua tuntutannya yaitu akan menuntut Pimpinan Pertamina dipecat dan melakukan audit secara menyeluruh terhadap perusahaan tersebut.

“Kinerja mereka perlu diaudit secara keseluruhan karena kejadian seperti ini bukan hanya sekali terjadi, kalau melihat dari kejadian ini indikasinya salah satunya ya fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh Pertamina ini tidak ada," ujar Direktur Eksekutif WALHI Sumsel Yuliusman saat konferensi pers, Jum'at (14/7).

BACA JUGA:Warga yang Bermukim di Bantaran Sungai Kelekar Prabumulih Dilanda Kekhawatiran, Ini Penyebabnya

Ia mengatakan jika WALHI Sumsel sudah melakukan investigasi terhadap kebocoran pipa milik PT Pertamina Rokan Hulu Zona 4, namun cemaran minyak mentah berwarna hitam tetap menggumpal dengan air sungai dan tidak dapat dihilangkan dalam waktu singkat meskipun dilanda hujan.

"Bahkan, limbah minyak itu akan naik dan sebarannya bertambah luas lagi ke air. Meskipun sudah diguyur hujan deras tapi tetap terlihat jelas dan bahkan kekentalannya itu masih utuh," tuturnya.

Selain itu, ia menjelaskan jika kejadian tersebut bukan pertama kalinya terjadi, bahkan WALHI Sumsel dan pernah melakukan advokasi kepada Pertamina pada tahun 2000. Bahkan, Sungai Kelekar juga sudah tidak layak lagi menjadi konsumsi masyarakat karena sudah tercemar lama.

BACA JUGA:Sungai Kelekar Tercemar Minyak Mentah, Wako Prabumulih Surati Pertamina Pusat

"Ini bukan pertama kalinya. Ini terus terjadi dan berulang. Apalagi kaitannya dengan Sungai Kelekar yang sering tercemar ini, kami punya sejarah cukup panjang terhadap lokasi tersebut," jelasnya.

Menurut dia, pihak manajemen harus bertanggung jawab untuk melakukan restrukturisasi terhadap sumber daya yang ada di Pertamin, terutama di zona 4 sebagai bentuk pertanggung jawabannya tidak cukup hanya memberi sembako ke warga saja.

"Seperti pemadam kebakaran kita memastikan supaya kejadian ini tidak terulang. Kita meyakini kenapa ini perlu diaudit ulang. Apakah Standar Operasional Pekerja (SOP) nya berjalan? Kemudian fungsi maintenance terhadap teknologi yang dibangun oleh Pertamina itu layak atau tidak?," jelasnya lagi.

BACA JUGA:Polsek Prabumulih “Serbu” Tumpukan Sampah di Sungai Kelekar

Yuliusman mengatakan kejadian tersebut adalah bagian daripada refleksi pemerintah terhadap kejahatan lingkungan.

"Kami wakili dengan beberapa temuan kami ini ya dan meminta Pertamina secara tegas untuk bertanggung jawab," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: