Varosha, Kota Megah yang Ditinggalkan Puluhan Tahun

Varosha, Kota Megah yang Ditinggalkan Puluhan Tahun

Varosha, Kota Megah yang Ditinggalkan Puluhan Tahun.-Foto: Tangkapan Layar-Youtube

Menurut Wikipedia, adapun rencana Anna juga sempat mengusulkan agar Varosha dikembalikan kepada warganya tetapi rencana ini ditolak mentah-mentah oleh warga Ynani Siprus karena dianggap terlalu menguntungkan Turki.

Padahal, dahulunya kota wisata termegah ini menjadi pilihan utama para turis untuk menghilangkan penat diwaktu libur.

Selebritis diera 1970- 1974 seperti Elizabeth Taylor, Richard Burton, Raquel Welch dan Brigittle Bardot.

BACA JUGA:Gunung Batur Keindahan Alam Bali yang Ajaib, Surga Bagi Fotografer

Sjarahnya, sebelum kota wisata ini invasi Turki ke Siprus, tentara Siprus Yunani menarik pasukannya ke Larnaca, lalu tentara Turki maku ke Garis Hijau yang merupakan pembatasan saat ini antara kedua komunitas. 

Hingga hingga saat ini kehidupan di Varosha masih juga belum kembali seperti dahulu, dengan tidak adanya pemeliharaan manusia bangunan nan megah tersebut kian memburuk.

Seiring waktu bagian kota sudah mulai direklamasi secara alami saat logam berkarat, jendela pecah dan tanaman berakar didinding kian tumbuh subur.

Menurut laporan BBC bahwa hewan penyu bersarang dipantai kota. 

Namun, pergeseran tahun sekitar 2011 di Sprus Utara adanya populasi Varosha sebanyak 226 penduduk.

BACA JUGA:Telaga Batu Bogor Cocok untuk Berenang dan Berkemah, Nikmati Keindahan Kolam Sebening Kaca

Ditahun 2017 Pantai Varosha dibuka untuk penggunaan ekskulif orang turki (Siprus Turki dan warga Negara Turki). 

Kemudian, di tahun 2019 Pemerintah Siprus utara mengumumkan akan membuka Varosha untuk kolonisasi pada 14 November 2019.

Ersin Tatar selaku perdana Menteri Siprus Utara mengumumkan bahwa Siprus Utara bermaksud untuk membuka Varosha pada akhir tahun 2020.

Pada 6 Oktober 2020, Ersin Tatar Perdana Menteri Siprus Utara, mengumumkan bahwa kawasan pantai Varsoha akan kembali dibuka tepatnya pada 8 Oktober 2020. 

Saat itu Presiden Turki Recep Tayyip Edogan mengatakan bahwa Turki akan mendukung penuh keputusan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: