Pemekaran Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Bentuk Provinsi Sumba Sabu Raijua Gali Aspirasi dan Tantangan

Pemekaran Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Bentuk Provinsi Sumba Sabu Raijua Gali Aspirasi dan Tantangan

Pemekaran Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Bentuk Provinsi Sumba Sabu Raijua Gali Aspirasi dan Tantangan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Salah satu syarat utamanya adalah memiliki lima kabupaten, dan keempat kabupaten di Pulau Sumba sudah menyetujui pemekaran tersebut. 

Mereka terus berupaya untuk meraih kemandirian pemerintahan dan mengharapkan dukungan dari Pemerintah Pusat.

Potensi dan Manfaat Pembentukan Provinsi SSR

Pembentukan Provinsi Sumba Sabu Raijua memiliki potensi besar untuk mengembangkan wilayah tersebut. Selain mempersingkat rentang kendali pelayanan birokrasi pemerintahan, ini juga dapat meningkatkan pembangunan di daerah tersebut. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Ini Profil Seputar Kota Tahuna Calon Ibukota Provinsi Nusa Utara

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Tarif Sewa Motor dan Mobil Kota Tahuna Ibukota Provinsi Nusa Utara

Wilayah kepulauan Sumba dan Sabu Raijua memiliki potensi pariwisata yang besar, sumber daya alam yang kaya, dan budaya yang unik. 

Dengan status provinsi baru, mereka dapat lebih fokus pada pengembangan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Rencana Ibukota Provinsi SSR

Sebagai bagian dari rencana pembentukan Provinsi SSR, Kota Waingapu di Kabupaten Sumba Timur telah diusulkan sebagai ibukota provinsi baru ini. 

Kota ini memiliki potensi untuk menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi yang strategis untuk wilayah SSR.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Utara, 2 Akses Menuju Kota Tahuna Calon Ibukota Provinsi Nusa Utara

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Inilah Kota Tahuna Calon Ibukota Provinsi Nusa Utara

Intinya, pendirian Provinsi Sumba Sabu Raijua adalah sebuah rencana yang penuh aspirasi dan semangat untuk meraih kemandirian pemerintahan.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti moratorium DOB yang masih berlaku, masyarakat setempat, pemimpin daerah, dan tokoh masyarakat terus berjuang untuk mewujudkannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: