Tugu Smong: Lobster Terbesar dan Kearifan Lokal Simeulue

Tugu Smong: Lobster Terbesar dan Kearifan Lokal Simeulue

Tugu Smong: Lobster Terbesar dan Kearifan Lokal Simeulue.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

SIMEULUE, PALPOS.ID - Tugu Smong: Lobster Terbesar dan Kearifan Lokal Simeulue.

Pulau Simeulue salah satu wilayah kepulauan NKRI yang berbatasan langsung dengan negara luar, kini menjadi pusat perhatian dunia dengan keberadaan lobster terbesar yang diduga beratnya mencapai satu ton.

Lobster ini memikat banyak mata dan menjadi ikon kekayaan sumber daya alam pulau ini. Namun, apa yang membuat lobster ini begitu istimewa adalah fakta bahwa ia bukanlah makhluk hidup, melainkan sebuah duplikat lobster yang terbuat dari material berbahan besi perunggu campuran.

Lobster raksasa ini memiliki panjang sekitar 5 meter, dengan diameter kepala mencapai satu meter lebih dan tinggian lebih dari dua meter. Warna dominan pada lobster ini adalah hitam, menjadikannya salah satu lobster terbesar dan terberat yang pernah ada di dunia. Duplikat lobster ini dipajang di salah satu kawasan pinggir pantai Teluk Sinabang, Kecamatan Timur, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.

 

BACA JUGA:Upaya Mewujudkan Kabupaten Kepulauan Selaut Besar (KKSB) Sebagai Daerah Otonomi Baru

BACA JUGA:Kabupaten Simeulue: Harta Karun Indonesia yang Tersembunyi di Nusantara



Sejarah pembuatan duplikat lobster ini berawal pada tahun 2015, ketika pemerintah Kabupaten Simeulue memutuskan untuk menduplikat lobster ini sebagai upaya untuk mempromosikan kekayaan sumber daya alam dan kearifan lokal pulau ini.

Lobster raksasa ini merupakan salah satu andalan dan kebanggaan biota laut yang berasal dari laut, dan duplikatnya ditempatkan di dekat bangunan yang mirip gelombang laut. Hasil dari perpaduan antara lobster dan gelombang ini dikenal sebagai "Tugu Smong."

Abdul Karim, Asisten III Pemerintah Kabupaten Simeulue, menjelaskan bahwa duplikat lobster ini menjadi ikon kekayaan sumber daya alam yang disandingkan dengan ikon gelombang laut, sehingga sering disebut sebagai Tugu atau Monumen Smong.

Selain menjadi ikon wisata, Tugu Smong juga memiliki makna dalam kearifan lokal masyarakat setempat terkait dengan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.

 

BACA JUGA:Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh: Memek Ternyata Makanan Unik yang Memikat Chef Renata

BACA JUGA:Perjuangan Panjang Simeulue Menuju Kabupaten Otonom: Sejarah, Legenda, dan Transformasi



Proses pembangunan Tugu Smong, yang menggabungkan dua ikon tersebut, melibatkan perjalanan panjang lobster raksasa yang diproduksi di pulau Jawa.

Lobster ini memiliki berat sekitar satu ton dan memerlukan 14 hari perjalanan dengan dua unit truk sebelum sampai ke pulau Simeulue. Dengan panjang sekitar 5 meter dan lebar lebih dari 1 meter, duplikat lobster ini menjadi bagian integral dari Tugu Smong yang mempesona.

Riko, salah satu desainer Tugu atau Monumen Smong, menekankan pentingnya menjaga aset kearifan lokal ini. Meskipun Tugu Smong telah berdiri kokoh, upaya untuk memelihara dan mempromosikan kearifan lokal ini harus tetap berlanjut.

Saat ini, Tugu Smong di Pulau Simeulue adalah bukti nyata dari kearifan lokal yang memadukan kekayaan sumber daya alam dan nilai-nilai tradisional dengan pembangunan modern.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: