Enzym Belimbing Wuluh, Inovasi Kreatif Kearifan Lokal dalam Menjaga Lingkungan dan Kesehatan

Enzym Belimbing Wuluh, Inovasi Kreatif Kearifan Lokal  dalam Menjaga Lingkungan dan Kesehatan

Elonk memperlihatkan enzym belimbing wuluh dalam kemasan botol.-Foto:Istimewa-

Oleh karena berkat inovasi tersebut lanjut Dewa harus dikembangkan dan peran Pemerintah Kota Palembang sendiri harus  mendukung dan mengembangkan inovasi tersebut dengan menyiapkan fasilitasi. “Saya akan menggerakan dinas terkait untuk pengembangan inovasi enzym ini (enzym belimbing wuluh,red) menjadi lebih luas sehingga kemanfaatannya dalam menjaga lingkungan bersih bisa menjadi  contoh dan mendorong masyarakat untuk ikut menjaga lingkungannya,” tandas Dewa.   

Terobosan inovatif yang dilakukan Elonk, dengan mengembangkan Enzym Belimbing Wuluh merupakan sebuah contoh yang menarik dalam upaya memanfaatkan sumber daya alam lokal untuk mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan.

Selain itu menjadi contoh yang baik tentang bagaimana individu dengan pengetahuan, kreativitas, dan tekad kuat dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan dan lingkungan. “Harapan saya, penemuan enzym ini dapat dikembangkan agar kemanfaatannya lebih luas. Untuk itu kami butuh  kolaborasi dukungan fasilitasi dari semua aspek,” ucap Elonk.

Sementara itu Siti Rachmi Indahsari, selaku Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju mengatakan, pihaknya  tak hanya fokus pada lingkungan yang bersih dan sehat, namun juga melakukan upaya membantu masyarakat di sekitar area kilang Plaju untuk bisa melakukan terobosan berinovasi serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang salah satunya mendukung produksi serta pemanfaatan enzym belimbing wuluh tersebut.

"Ini merupakan inovasi dari Pertamina. Disana ada kampung iklim dan Elonk merupakan tipikal warga yang aktif dan mau belajar. Berawal dari banyaknya belimbing wuluh di sekitar rumahnya, ia belajar ke banyak narasumber dan mempelajari berbagai jurnal hingga akhirnya menciptakan eco-enzym,” tukas Siti.  

Pengamat lingkungan, Taufik Anwar mengatakan, sangat terkesan dengan inovasi enzim belimbing wuluh yang mampu mengurai limbah tempe. “Ini adalah langkah inovatif yang sangat positif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Enzim belimbing wuluh ini memiliki potensi besar dalam mengurangi dampak negatif limbah tempe terhadap lingkungan,” ujarnya. Taufik  menganggap, penggunaan enzim belimbing wuluh dapat membantu mengurangi polusi lingkungan dan menghilangkan bau tidak sedap yang sering terkait dengan limbah tempe. “Dengan menggunakan produk alam lokal seperti belimbing wuluh, inovasi ini juga membantu memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan,” imbuhnya.

Selain itu masih kata Taufik,, inovasi ini juga menciptakan peluang baru dalam industri pengolahan limbah dan pengurangan polusi. “Hal ini dapat memberikan insentif bagi pengrajin tempe dan pihak terkait untuk mengadopsi teknologi ini, yang pada gilirannya akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

“Harapannya inovasi ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan lebih luas, serta mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga penelitian. Ini adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan pemahaman tentang lingkungan dapat membawa perubahan positif dalam upaya pelestarian alam dan kesehatan Masyarakat,” tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: