Enzym Belimbing Wuluh, Inovasi Kreatif Kearifan Lokal dalam Menjaga Lingkungan dan Kesehatan

Enzym Belimbing Wuluh, Inovasi Kreatif Kearifan Lokal  dalam Menjaga Lingkungan dan Kesehatan

Elonk memperlihatkan enzym belimbing wuluh dalam kemasan botol.-Foto:Istimewa-

METROPOLIS, PALPOS. ID - Di tengah era ketika tantangan kesehatan dan lingkungan semakin mendesak, terobosan dan langkah inovasi dilakukan seorang warga Kota Palembang bernama Choirul Bahri.

Warga Kampung Mari Kelurahan Talang Bubuk Plaju ini, berhasil mengembangkan Enzym Belimbing Wuluh menjadi solusi yang menjanjikan bagi kesehatan dan dan keseimbangan ekosistem.

Terobosan pria yang akrab disapa Elonk dimulai sejak awal pertengahan 2021, bermula dari melimpahnya buah belimbing wuluh yang dtanam di sekitar  rumahnya. Dari sini, timbul inisiatif  Elonk untuk memanfaatkan buah belimbing wuluh tersebut yang tak hanya untuk masakan tetapi juga bisa dijadikan nilai tambah.

BACA JUGA:Belimbing Manis si Buah Bintang, Membantu Meningkatkan Produksi Kolagen Agar Awet Muda

Dengan memanfaatkan pengetahuan kimia yang dimilikinya, serta literatur ilmiah dan pelatihan eco enzym yang difasilitasi oleh Kilang Pertamina Plaju menjadi landasan yang kuat bagi Elonk memutuskan mencoba membuat enzym belimbing wuluh tersebut.

“Buah belimbing wuluh yang melimpah yang terkadang sekali panen bisa menghasilkan sekitar 20 kilogram lebih membuat saya berfikir kenapa tidak dimanfaatkan dan dikelola untuk dijadikan enzyme belimbing wuluh,” ungkap Elonk, Jumat (3/11).

Lalu dimulainya proses pembuatan enzym belimbing wuluh tersebut kata Elonk, dengan memilih buahnya  yang sudah masak.

BACA JUGA:10 Manfaat Belimbing Wuluh, Nomor 9 untuk Kecantikan

Selanjutnya buah belimbing wuluh dibersihkan dengan teliti sehingga kadar kebersihannya benar-benar terjamin.

"Jangan sampai terkontaminasi dengan unsur logam karena hal ini akan dapat berdampak pada kualitas enzyme yang akan dihasilkan,” ujarnya. Setelah dibersihkan kemudian buah belimbing wuluh yang sudah higenies ditempat di sebuah beberapa ember yang ditutup rapat.

Setelah itu disimpang ditempat yang sejuk  untuk kemudian dilakukan fermentasi. Proses fermentasi kata Elonk dilakukan selama 6 bulan dengan perhitungan enzym yang dihasilkan benar-benar sudah matang.

“Sebenarnya proses fermentasi untuk menjadi enzyme bisa saja selama 3 bulan namun ibaratnya seperti anak belum dewasa atau kadarnya belum begitu kuat, maka saya fermentasi selama 6 bulan maka sudah siap dimanfaatkan,” ucapnya.

Dalam sekali proses fermentasi (selama 6 bulan) kata Elonk, dihasilkan 100 liter cairan enzym . Hasil uji, terbukti bahwa cairan enzym belimbing wuluh dapat mengatasi masalah kesehatan yakni mengobati penyakit diabetes dan kanker serviks.

Selain untuk mengobati penyakit diabetes dan kanker serviks, enzym belimbing wuluh yang mengandung berbagai senyawa seperti asam asetat, vitamin C dan antioksidan yang memberikan manfaat kesehatan diantaranya meredakan batuk dan radang tenggorokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: