Kekayaan Alam dan Keanekaragaman Budaya: Eksplorasi Kepulauan Maluku Utara

Era Baru Pembentukan Wilayah di Maluku Utara: 4 Kabupaten dan 1 Kota Resmi Dibentuk.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Selain itu, Maluku Utara juga merupakan habitat bagi berbagai spesies burung endemik, termasuk Mandar Gendang, Cikukua Halmahera, Cenderawasih Gagak, dan Bidadari Halmahera.
Salah satu keistimewaan alam Maluku Utara adalah keberadaan Lebah Raksasa Wallace, yang merupakan lebah terbesar di dunia.
Masyarakat setempat dengan bangga menyebutnya sebagai O Ofungu Ma Koana, yang berarti Lebah Raja. Keberadaan lebah ini menjadi bukti keanekaragaman hayati yang luar biasa di kepulauan ini.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah di Provinsi Maluku: Menggali Potensi dan Meningkatkan Pembangunan
Keanekaragaman Budaya dan Bahasa
Selain kekayaan alamnya, Kepulauan Maluku Utara juga kaya akan keanekaragaman budaya dan bahasa. Daerah ini menampung 37 bahasa yang berbeda, mencerminkan pluralitas etnis dan budaya yang ada di wilayah ini.
Bahasa Bacan, yang dituturkan oleh masyarakat di desa Amasing Kota kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, adalah salah satu dari sekian banyak bahasa yang memperkaya kehidupan sosial dan budaya masyarakat Maluku Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: