Perang Gaza, Grab Indonesia-OVO Kucurkan Donasi Rp3,5 Miliar Untuk Korban Gaza

Perang Gaza, Grab Indonesia-OVO Kucurkan Donasi Rp3,5 Miliar Untuk Korban Gaza

Konflik di Palestina salah satunya di Kota Gaza mengundang keprihatinan Grab dan Ovo --youtube @kasihpalestina

NASIONAL, PALPOS.ID- Perang Gaza terus berulir hingga detik ini dilihat dari beberapa sumber wartawan yang terus aktiv di media sosial mereka bahkan beberapa media Internasional yang juga memberikan berita terkait konflik di jalur Gaza.

Melihat kondisi tersebut, beberapa lembaga berbondong- bondong mendonasikan sedikit pedapatan mereka untuk didonasikan kepada korban konflik di jalur Gaza.

Salah satunya, Grab dan OVO yang berhasil menyalurkan donasi sebesar Rp3,5 Miliar untuk membantu korban konflik yang terdampak di Gaza atau Palestina

BACA JUGA:Pesona Alam Buatan Air Terjun Padas Grojok: Keindahan Tersembunyi di Kota Metro Lampung

BACA JUGA:Smartphone Sekeren Ini Hanya 900 Ribuan : Mirip iPhone 15 Pro Max, Ram 12 GB dan Storage 128 GB, Layar 6,7

Bantuan tersebut disalurkan melalui BenihBaik.com, yang merupakan platform crowdfunding dan CSR marketplace independen di Indonesia.

“Kami berharap bantuan ini dapat turut meringakan penderita korban konflik di Gaza, agar dapat dimanfaatkan sesuai yang dibutuhkan di lapangan,” jelas Neneng Geonadi, County Managing Director, Grab Indonesia. 

Andy F. Noya, CEO & Founder, BenihBaik.com, mengapresiasi Grab dan OVO atas kolaborasi yang telah berjalan selama ini untuk tujuan kemanusiaan termasuk dana bantuan kemanusiaan melalui BenihBaik.com untuk disalurkan kepada warga masyarakat sipil di Gaza yang menjadi korban. 

BACA JUGA:Mengungkap Manfaat dan Kegunaan yang Menakjubkan dari si Buah Pala

BACA JUGA:Buah Mengkudu si Kaya Manfaat dan Khasiatnya untuk Kesehatan

“Kami percaya bahwa begitu banyak yang diperlukan disana dan bantuan inia kan turut meringankan bebas mereka yang menjadi korban,” ujar Andy. 

Grab dan OVO tidakakan pernah mendukung tindakan apapun yang tidak mengindahkan perikemanusiaan dan perikeadilan. 

“Kami tidak mengambil sikap netral dalam perlindungan kemutlakan hak asasi manusia, dan mendukung segala upaya untuk menciptakan perdamaian yang nyata dan adil,” tutupnya.**

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: