Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara: Jejak Keanekaragaman Budaya dan Potensi Pembangunan

Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara: Jejak Keanekaragaman Budaya dan Potensi Pembangunan

Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara: Jejak Keanekaragaman Budaya dan Potensi Pembangunan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Meskipun masih berstatus kecamatan, Tanjung Selor telah menjadi ibu kota provinsi dan kabupaten, dan kini wacana pemekaran wilayah menjadi langkah strategis untuk membentuk kota yang layak.

Latar Belakang Pemekaran:

Pemekaran wilayah menjadi sebuah keharusan untuk mendukung perkembangan dan kemandirian provinsi ini.

BACA JUGA:Melihat Keberlimpahan Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan: Potret Potensi Ekonomi dan Keberlanjutan

BACA JUGA:Potensi dan Peluang Usaha di Kalimantan Utara: Menggali Sebuah Mata Pencaharian Baru 

Selain sebagai langkah formalitas administratif, pemekaran ini juga sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pembentukan Provinsi Kaltara yang menetapkan Tanjung Selor sebagai ibu kota provinsi.

Implikasi Positif Pemekaran:

Pembentukan DOB Tanjung Selor diharapkan membawa implikasi positif yang luas bagi Kaltara. 

Ini mencakup perkembangan infrastruktur, termasuk Megaproyek Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI/KIHI), serta Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan dan Mentarang. 

Pembangunan ini diharapkan memperkuat ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Tantangan dan Persiapan Matang:

Tata ruang, sarana, prasarana, dan layanan publik harus ditingkatkan untuk mendukung perkembangan DOB Tanjung Selor. 

Hal ini melibatkan pembangunan jalan, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. 

Selain itu, pemekaran DOB akan membuka peluang bagi investasi dan pengembangan sektor pariwisata, memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.

Peran Masyarakat dalam Proses Pemekaran:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: