Sejarah Panjang Sulawesi Tengah: Dari Penaklukan Kerajaan Gowa hingga Era Reformasi
Sejarah Panjang Sulawesi Tengah: Dari Penaklukan Kerajaan Gowa hingga Era Reformasi.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
SULAWESI TENGAH, PALPOS.ID - Sejarah Panjang Sulawesi Tengah: Dari Penaklukan Kerajaan Gowa hingga Era Reformasi.
Sulawesi Tengah atau Sulsel merupakan wilayah yang kaya akan sejarah panjangnya, memiliki akar sejak pertengahan abad ke-16 ketika Kerajaan Gowa menaklukkan sepanjang pesisir barat, dari Kaili hingga Tolitoli.
Teluk Palu menjadi pusat perdagangan yang penting, terkenal sebagai produsen minyak kelapa, dan menjadi "pintu masuk" ke pedalaman Sulawesi Tengah.
Pada tahun 1824, wilayah sekitar Teluk Palu terlibat dalam perjanjian pendek antara Kerajaan Banawa, Kerajaan Palu, dan pemerintah kolonial Belanda.
BACA JUGA:Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah: Sejarah dan Potensi Surga Tersembunyi
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sulawesi Tengah: Kabupaten Tomini Raya Siap Menjadi Daerah Otonomi Baru
Meskipun demikian, pengaruh Belanda di selatan Teluk Tomini baru meningkat setelah tahun 1830 dengan seringnya kapal Belanda berlayar di wilayah tersebut.
Pada tahun 1860-an, Pemerintah Hindia Belanda mulai memperhatikan Sulawesi Tengah. Johannes Cornelis Wilhelmus Diedericus Adrianus van der Wyck menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Danau Poso pada tahun 1865, menandai awal perhatian resmi terhadap wilayah ini.
Meski wacana untuk menduduki wilayah ini ditolak pada awalnya, hubungan antara wilayah ini dan pemerintah di Batavia mulai terjalin pada tahun 1888 melalui perjanjian pendek dengan raja dan penguasa lokal.
Pada tahun 1892, lembaga misionaris Belanda, Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG), mengirimkan misionaris Albertus Christiaan Kruyt ke Poso sebagai langkah untuk meneguhkan pengaruh Kristen di wilayah ini.
BACA JUGA:Wacana Pemekaran Kabupaten Banggai: Mewujudkan 4 Kabupaten dan Kota Baru di Provinsi Sulawesi Tengah
BACA JUGA:Rencana Ambisius Pemekaran Wilayah: Provinsi Sulawesi Tengah Bersiap Menjadi Pusat Otonomi Baru
Pada tahun 1894, Eduard van Duyvenbode Varkevisser diangkat sebagai Kontrolir untuk memimpin wilayah Poso.
Era penaklukan militer Belanda dimulai pada tahun 1905, dengan serangkaian serangan terhadap kerajaan lokal dan daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: