BPBD Ingatkan Warga OKU Waspada Ancaman Bencana Hidrometeorologi

BPBD Ingatkan Warga OKU Waspada Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Rilis peringatan dini BPBD OKU.--

BATURAJA, PALPOS.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengingatkan warga untuk mewaspadai ancaman atau potensi bencana hidrometeorologi tipe basah seperti banjir dan tanah longsor.

Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Gunalfi, Kamis 18 Januari 2024 menyampaikan bahwa berdasarkan pemantauan data dari BMKG, BNPB, dan meteorologi dunia bahwa teridentifikasi aktifnya MJO di Samudera Hindia.

Hasilnya, terpantau adanya dua jenis siklon tropis, yaitu siklon tropis Anggrek dan siklon tropis Belal yang dapat berpengaruh pada pertumbuhan awan penghujan.

BACA JUGA:BPBD OKU Siagakan 300 Personel Penanggulangan Bencana Alam

BACA JUGA:BPBD OKU Ingatkan Warga Waspada Bencana Banjir Bandang

Hal itu berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Sumatra Selatan dan sekitarnya, termasuk Kabupaten OKU.

Untuk itu, Gunalfi mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi supaya tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebagai upaya pencegahan, kata dia, pihaknya telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung serta meningkatkan kapasitas personel agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.

"Setidaknya ada 300 personel yang kami siagakan untuk menanggulangi bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung di Kabupaten OKU," katanya.

BACA JUGA:BPBD OKU Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim

BACA JUGA:OKU Kembali Diguyur Hujan, BPBD: Ini Sudah Diprediksi BMKG

Ratusan personel tersebut siaga 1x24 jam di setiap posko yang dibentuk di seluruh kecamatan guna memantau situasi terkini, termasuk bertugas mengevakuasi korban bencana alam.

Termasuk juga BPBD OKU menyiapkan peralatan penanggulangan bencana dan mengaktifkan posko siaga banjir dan tanah longsor mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa.

"Kami juga berharap peran serta masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan sekitar dan tidak membuang sampah di sungai ataupun di saluran air guna mencegah banjir," ujarnya.  (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: