Petani Banyak Gagal Panen, Harga Cabai di OKU Meroket

Petani Banyak Gagal Panen, Harga Cabai di OKU Meroket

Pedagang cabai di Pasar Atas Baturaja--

BATURAJA, PALPOS.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), menyebutkan bahwa lonjakan harga cabai disebabkan karena faktor musim hujan di mana banyak petani mengalami gagal panen.

"Seperti kita ketahui bersama per hari ini harga cabai merah keriting di OKU mencapai Rp100.000/kilogram (Kg)," kata Kepala Disperindag OKU, Amzar Kristopa, Rabu, 7 Februari 2024.

Menurut Amzar, kenaikan harga cabai mencapai 30 persen tersebut disebabkan pasokan terbatas akibat banyak petani yang mengalami gagal panen.

Dampak musim hujan banyak perkebunan cabai milik petani di berbagai daerah pemasok di Sumsel seperti di Musirawas dan Prabumulih yang terendam banjir.

Akibat curah hujan tinggi membuat ratusan hektar tanaman cabai rusak dan membusuk karena kelembaban tanah naik dan di saat bersamaan virus antraknosa menyerang.

"Hal inilah yang membuat pasokan cabai ke Kabupaten OKU sangat terbatas hingga memicu lonjakan harga," jelasnya.

BACA JUGA: Cegah Aksi Balap Liar, Satlantas Polres OKU Lakukan Razia

BACA JUGA:Ketua KPPS di OKU Meninggal Dunia Usai Ikuti Sirekap Pemilu 2024

Terkait hal itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna mencari langkah kongkrit untuk menekan lonjakan harga cabai agar tidak terus merangkak naik di pasaran.

Selain itu, Disperindag OKU pun mengoptimalkan pengawasan pasar dengan menerjunkan petugas untuk mengawasi harga kebutuhan pokok, termasuk cabai keriting guna mengantisipasi oknum pedagang yang menaikan harga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah.

Sementara, berdasarkan pantauan di pasar tradisional Baturaja terpantau sejumlah barang kebutuhan pokok mengalami lonjakan seperti cabai merah keriting diangka Rp100.000/Kg atau naik dari sebelumnya dikisaran Rp70.000/Kg.

Begitupun, harga cabai merah ramping Rp90.000/Kg, cabai rawit Rp70.000/Kg dan beras premium mencapai Rp16.500/Kg atau naik dari sebelumnya dikisaran Rp13.500/Kg.

"Untuk bawang merah masih stabil diangka Rp36.000/Kg dan bawang putih Rp40.000/Kg," kata Marni, salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Baru Baturaja menambahkan.

Marni mengaku, dampak kenaikan harga tersebut berdampak pada daya beli masyarakat menurun drastis yang membeli dalam jumlah sedikit karena harganya mahal. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: