Keunikan Kota Jayapura Provinsi Papua : Selain Keindahan Alam, Kota Ini Tanpa Pengamen dan Pengemis !

BACA JUGA:Empat Kabupaten di Papua Barat Sepakat Mengusulkan Pembentukan Provinsi Papua Barat Tengah

Beberapa faktor mungkin menjadi penyebabnya.

Pertama, budaya dan nilai-nilai lokal masyarakat Papua mungkin mendorong mereka untuk mencari pekerjaan yang lebih berkelanjutan dan terhormat.

Kedua, potensi ekonomi yang ada di Kota Jayapura, meskipun tidak setinggi di kota-kota lain, mungkin masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduknya.

BACA JUGA:Masyarakat Adat Fakfak Dukung Pembentukan Provinsi Bomberay Raya di Papua Barat

BACA JUGA:Eksploitasi Kehidupan Suku Korowai di Pedalaman Papua: Dari Rumah Pohon Hingga Perubahan Lingkungan

Ketiga, mungkin ada regulasi atau kebijakan khusus dari pemerintah setempat yang mengatur aktivitas pengamen dan pengemis.

Absennya pengamen dan pengemis di Kota Jayapura memiliki dampak sosial dan ekonomi yang menarik untuk dianalisis.

Dari sisi sosial, hal ini mungkin mencerminkan tingkat kesadaran sosial dan solidaritas yang tinggi di antara penduduknya.

Tanpa pengamen dan pengemis yang mengalihkan perhatian publik, masyarakat Jayapura mungkin lebih terfokus pada pembangunan komunitas lokal dan upaya membantu sesama.

Dari segi ekonomi, absennya pengamen dan pengemis juga bisa menjadi indikator kesejahteraan ekonomi.

Mungkin saja kota ini memiliki tingkat pengangguran yang rendah dan pendapatan rata-rata yang memadai sehingga orang tidak perlu bergantung pada profesi ini.

Kehadiran pengamen dan pengemis bisa jadi merupakan cerminan dari budaya lokal dan solidaritas komunitas di Kota Jayapura.

Mungkin saja masyarakat Jayapura lebih cenderung untuk menawarkan bantuan langsung kepada mereka yang membutuhkan daripada mengandalkan pengemis sebagai perantara.

Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai seperti gotong royong dan tolong-menolong masih sangat kental di kota ini.

Sumber: