Provinsi Tapanuli: Menuju Pemekaran dan Wisata Unggulan di Sumatera Utara
Provinsi Tapanuli: Menuju Pemekaran dan Wisata Unggulan di Sumatera Utara.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
2. Perbandingan Luas Wilayah:
Provinsi Sumatera Tenggara diharapkan akan menjadi provinsi yang luas, sedikit lebih besar dari Provinsi Bengkulu dan jauh lebih besar dari Provinsi Bali serta Bangka Belitung.
Analisis data ini memberikan gambaran visual tentang potensi wilayah baru yang akan terbentuk dan dampaknya terhadap peta administratif Indonesia.
3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan:
Dengan jumlah penduduk mencapai 1.52 juta jiwa, Provinsi Sumatera Tenggara akan memiliki kepadatan penduduk sebesar 76 jiwa per kilometer persegi.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa kepadatan penduduknya lebih rendah dibandingkan dengan kepadatan penduduk Sumatera Utara sebelum pemekaran, menciptakan peluang pembangunan berkelanjutan.
4. Calon Ibukota dan Kabupaten:
Penggabungan Kota Padang Sidempuan sebagai ibukota potensial Provinsi Sumatera Tenggara, bersama dengan empat kabupaten, yaitu Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara, dan Padang Lawas, memberikan dimensi administratif yang kuat untuk mendukung pembentukan provinsi baru. Pemilihan calon ibukota menjadi bagian krusial dalam proses ini.
5. Dukungan Pihak Terkait:
Ketua Panitia Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara, Harry Lontung Siregar, telah melakukan koordinasi dengan Komisi II DPR RI dan telah melengkapi semua persyaratan yang diperlukan.
Meskipun moratorium masih berlaku, harapannya tinggi bahwa provinsi baru ini dapat segera terwujud, mengingat upaya keras yang telah dilakukan oleh pihak terkait.
6. Suara dari Tokoh Masyarakat:
Tokoh masyarakat Tapanuli Bagian Selatan, Rusdi Lubis, memberikan dukungan kuat, menganggap Provinsi Sumatera Tenggara sangat layak untuk dimekarkan.
Alasan utamanya termasuk luasnya wilayah Sumatera Utara dan potensi sumber daya alam yang melimpah.
Suara tokoh masyarakat ini menjadi cerminan aspirasi masyarakat yang mendambakan perubahan positif melalui pemekaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: