Cek Fakta: Penyangkalan dan Penjelasan Terkait Klaim 10 WNI sebagai Tentara Bayaran Ukraina

Cek Fakta: Penyangkalan dan Penjelasan Terkait Klaim 10 WNI sebagai Tentara Bayaran Ukraina

Cek Fakta: Penyangkalan dan Penjelasan Terkait Klaim 10 WNI sebagai Tentara Bayaran Ukraina.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

INTERNASIONAL, PALPOS.ID - Cek Fakta: Penyangkalan dan Penjelasan Terkait Klaim 10 WNI sebagai Tentara Bayaran Ukraina.

Sebuah unggahan video berdurasi delapan menit di Facebook telah menimbulkan kegaduhan terkait klaim bahwa sepuluh Warga Negara Indonesia (WNI) telah menjadi tentara bayaran di Ukraina, bertempur melawan Rusia. 

Namun, klaim ini telah disanggah oleh otoritas Indonesia, termasuk Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak.

Menurut Panglima TNI, klaim tersebut adalah hoaks, dengan pengecekan langsung ke Kedutaan Rusia yang juga memastikan ketidakbenaran informasi tersebut. 

Panglima TNI menekankan bahwa Indonesia tidak menganut konsep tentara bayaran, sehingga klaim tersebut tidak dapat dipercaya.

Jenderal Maruli Simanjuntak juga menegaskan bahwa tidak mungkin ada sepuluh WNI yang merupakan prajurit TNI menjadi tentara bayaran Ukraina. 

Hal ini dikarenakan pihak militer akan mengetahui keberadaan prajuritnya melalui apel pagi yang rutin dilakukan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan bahwa laporan mengenai sepuluh WNI yang menjadi tentara bayaran Ukraina perlu didalami lebih lanjut. 

Ini menunjukkan bahwa pihak berwenang tetap membuka kemungkinan penyelidikan lebih lanjut terkait klaim tersebut.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Federasi Rusia di Indonesia merilis data dari Kementerian Pertahanan Rusia yang mencatat sepuluh tentara bayaran asing, termasuk empat WNI, yang telah tewas dalam pertempuran. 

Namun, hal ini tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti yang valid dari pihak Indonesia.

Di sisi lain, terkait dengan kunjungan sejumlah ahli nuklir Rusia ke Indonesia pada Maret 2024, Kedutaan Besar Rusia menyatakan bahwa para ahli tersebut menghadiri seminar yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN). 

Ini menunjukkan bahwa kedatangan para ahli nuklir tersebut tidak terkait dengan klaim tentang WNI yang menjadi tentara bayaran Ukraina.

Dengan demikian, klaim tentang sepuluh WNI yang menjadi tentara bayaran Ukraina melawan Rusia dapat dikategorikan sebagai hoaks, dengan otoritas Indonesia yang telah membantah keras klaim tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: