Kabupaten Lahat di Sumatera Selatan: Perpaduan Budaya dan Potensi Sebagai Ibukota Provinsi Palapa Selatan

SUMATERA SELATAN, PALPOS.ID - Kabupaten Lahat di Sumatera Selatan: Perpaduan Budaya dan Potensi Sebagai Ibukota Provinsi Palapa Selatan.

Perpaduan Budaya Kabupaten Lahat yang Melahirkan Identitas Baru

Kabupaten Lahat sebuah wilayah yang kaya akan sejarah dan keberagaman budaya, telah menjadi pusat perhatian baru.

Mengalami proses assimilasi budaya yang luar biasa, Kabupaten Lahat kini menjadi cerminan harmoni antara suku-suku dari berbagai penjuru Indonesia. 

Namun, cerita ini tidaklah baru. Sejarah mencatat bahwa sejak masa Kesultanan Palembang pada sekitar tahun 1830, Lahat telah menjadi tempat bertemunya berbagai marga dan suku.

BACA JUGA:Pembentukan Provinsi Palapa Selatan Kembali Muncul: Potensi Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan dan Bengkulu

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bengkulu: 2 Usulan Provinsi Otonomi Baru dan Dampak Wilayah Palapa Selatan

Ragam Suku dan Budaya yang Menyatu

Dari jajaran suku yang mendiami Kabupaten Lahat, termasuk Suku Besemah, Suku Gumay, Suku Lematang, Suku Lintang, Suku Tebing Tinggi, dan Suku Kikim, lahir sebuah kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. 

Dalam diri setiap suku tersebut terdapat warisan budaya yang unik, mencerminkan keberagaman tradisi dan adat istiadat.

Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian Masyarakat

Perekonomian masyarakat Lahat sangat bergantung pada sektor pertanian, dengan mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari bercocok tanam dan berkebun. 

Meskipun demikian, terdapat pula sebagian masyarakat yang berkarier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI-Polri, dan pekerja swasta lainnya, menambah warna dalam keragaman mata pencaharian di wilayah ini.

BACA JUGA:Krisis Identitas: Bumi Sriwijaya Melawan Gelombang Pemekaran Palapa Selatan di Sumatera Selatan

Sumber: