Cegah Praktik Pungli PPDB, Tim Saber Pungli Prabumulih Turun ke Lapangan

Cegah Praktik Pungli PPDB, Tim Saber Pungli Prabumulih Turun ke Lapangan

Cegah Praktik Pungli PPDB, Tim Saber Pungli Prabumulih Turun ke Lapangan-Foto: PRABU/PALPOS.ID-

Untuk mengatasi hal ini, pihak Inspektorat dan Polres Prabumulih telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Diknas) untuk mendirikan Posko Pengaduan. 

Posko ini bertujuan untuk menerima dan menindaklanjuti setiap aduan terkait pelaksanaan PPDB. 

BACA JUGA:Pererat Hubungan Dengan Masyarakat, Polsek RKT dan Masyarakat Kompak Bersihkan Tempat Ibadah

BACA JUGA:Ketua DPRD Prabumulih: Butuh Penanganan Serius agar Kota Bebas dari Sampah

"Kita membentuk tim ini karena memang arahan pusat intinya melakukan pencegahan sebelum terjadi dan jangan sampai isu yang beredar di masyarakat ini memang benar," kata Indra Bangsawan.

Selain itu, Inspektur Pembantu (Irban), Novrin Maladi, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi ke sekolah-sekolah untuk memastikan bahwa proses PPDB berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. 

"Kita mengecek cara penerimaan PPDB dimana ada 4 cara yakni Zonasi, Afirmasi, Mutasi dan Prestasi," tukas Novrin Maladi.

Novrin menuturkan, dengan pengawasan ketat pada empat jalur tersebut, diharapkan tidak ada celah bagi terjadinya pungli atau praktik tidak adil lainnya. 

BACA JUGA:Tandatangani MoU Dengan Pemkot Prabumulih, Roy Riady: Kami Mengikuti Pesan JA Penindakan Harus Tetap Jalan

BACA JUGA:Serius Tanggapi Isu PPDB, Pj Walikota Prabumulih Turunkan ‘Tim Siluman’

"Kita memastikan bahwa semua jalur ini diikuti dengan benar dan transparan," tegas Novrin Maladi.

Pembentukan tim Saber Pungli dan langkah-langkah pencegahan yang dilakukan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan dan masyarakat. 

Banyak pihak berharap agar dengan adanya pengawasan ketat ini, pelaksanaan PPDB di Prabumulih dapat berjalan dengan lebih transparan dan adil, memberikan kesempatan yang sama bagi semua calon siswa tanpa adanya permainan uang atau praktik korupsi lainnya.

"Kami sangat mendukung langkah ini. Sudah saatnya setiap proses penerimaan siswa dilakukan dengan jujur dan adil. Ini akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa sistem pendidikan kita bersih dari praktik pungli," ujar seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: