Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Menilik Alasan Pembentukan Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Nias

Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Menilik Alasan Pembentukan Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Nias

Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Menilik Alasan Pembentukan Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Nias.-Palpos.id-Foto : Tangkapan Layar Youtube @sean design

Meski demikian, perjuangan untuk pembentukan Provinsi Kepulauan Nias terus berlanjut hingga kini.

Strategis Nasional dan Keamanan Kedaulatan NKRI

Kepulauan Nias memiliki posisi strategis nasional karena berada di pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan berhadapan dengan Pulau Nikobar di India. 

Posisi ini sangat berpengaruh terhadap pertahanan dan keamanan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Oleh karena itu, pembentukan Provinsi Kepulauan Nias juga memiliki nilai strategis dari perspektif keamanan nasional.

Kendala dan Tantangan Pemekaran

Pemekaran wilayah tentunya bukan tanpa tantangan. Beberapa kendala yang dihadapi dalam proses ini antara lain:

Moratorium DOB: Hingga saat ini, pemerintah pusat masih menerapkan moratorium pembentukan daerah otonomi baru, yang menjadi hambatan utama bagi realisasi Provinsi Kepulauan Nias.

Koordinasi dan Dukungan Politik: Proses legislasi untuk pembentukan provinsi baru membutuhkan dukungan politik yang kuat baik di DPR RI maupun pemerintah pusat.

Pendanaan dan Infrastruktur: Peningkatan infrastruktur dan pendanaan yang cukup menjadi tantangan tersendiri dalam mempersiapkan provinsi baru yang mandiri dan berdaya saing.

Potensi Ekonomi dan Pariwisata Kepulauan Nias

Kepulauan Nias memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor pariwisata, perikanan, dan pertanian. 

Pariwisata di Kepulauan Nias terkenal dengan keindahan alamnya, seperti pantai-pantai yang eksotis dan budaya lokal yang unik. 

Beberapa destinasi wisata terkenal di Kepulauan Nias antara lain:

Pantai Sorake dan Lagundri: Destinasi ini dikenal sebagai surga bagi para peselancar dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: