Mendorong Perhutanan Sosial di Sumsel: Teknologi Informasi sebagai Solusi untuk Kesejahteraan Keberlanjutan
--
BACA JUGA:TP PKK Sumsel Raih Prestasi di Jambore Nasional PKK 2024
Platform ini tidak hanya memberikan akses ke pengetahuan terbaru mengenai perhutanan sosial, tetapi juga membantu masyarakat dalam memahami skema legal pemanfaatan lahan serta pengembangan usaha perhutanan sosial.
Menanggapi pengembangan SiAlam, Harry Aksomo, seorang peneliti analisis geospasial dari ICRAF Indonesia, menyoroti pentingnya teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan perhutanan sosial.
Harry menjelaskan bahwa SiAlam bukan hanya alat bantu administratif semata, tetapi juga merupakan sarana untuk memperbaiki tata kelola hutan secara keseluruhan.
BACA JUGA:PJ Gubernur Sumsel, Resmi Melepas Jemaah Calon Haji Pertama
BACA JUGA: Sumsel Pertahankan Prestasi Akuntabilitas: WTP untuk Kesepuluh Kali
Dengan SiAlam, diharapkan masyarakat dapat mengelola hutan lebih efektif, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka dan membantu dalam upaya pelestarian lingkungan.
Proses pengembangan SiAlam melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga masyarakat di tingkat tapak.
Kegiatan koordinasi, konsultasi, dan pelatihan dilakukan secara intensif untuk memastikan SiAlam dapat berfungsi optimal dalam mendukung masyarakat sekitar hutan.
BACA JUGA:Agus Fatoni Dukung Penuh PASKI, Gelar Sumsel Comedy Festival 2024 di Lahat
Pembelajaran dari proses ini akan disebarluaskan dan diterapkan di wilayah KPH Lalan Mendis, yang menjadi fokus kegiatan dari program Land4Lives.
Land4Lives merupakan inisiatif riset-aksi yang dilaksanakan di tiga provinsi, termasuk Sumatera Selatan, dengan dukungan dari Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan landskap yang tahan terhadap perubahan iklim, yang salah satunya adalah melalui perhutanan sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: