Omzet Menggiurkan Bertanam Terong Ungu di Ogan Ilir

Omzet Menggiurkan Bertanam Terong Ungu di Ogan Ilir

Petani di Ogan Ilir Panen Terong Ungu--Foto: Isro/Palpos.id

OGAN ILIR,PALPOS.ID – Terong ungu menjadi salah satu tanaman yang menjanjikan untuk dibudidayakan dengan hasil panen yang menggiurkan. 

Tingginya permintaan pasar, harga yang stabil, dan kebutuhan konsumsi yang besar menjadikan terong ungu sebagai peluang usaha yang menarik.

Aprianto, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya Utara, Ogan Ilir, mengungkapkan bahwa banyak petani di wilayahnya telah merasakan manisnya keuntungan dari budidaya terong ungu.

"Salah satunya adalah kelompok tani Cahaya Gemilang yang rutin menanam terong ungu setiap tahun," ujarnya.

BACA JUGA:Bangun Kemitraan Berkelanjutan, PWI OI Sambangi Kantor PT. HK

BACA JUGA:Sambut HBA Ke-64, Kejari OKU Gelar Bakti Sosial di Masjid

Di lahan seluas 30.000 m² atau sekitar 3 hektar di Kelurahan Timbangan, Ogan Ilir, terong ungu telah kembali ditanam dan saat ini berusia sekitar 60 hari.

"Pada usia ini baru saja dilakukan panen perdana, meski hasilnya masih belum banyak karena masih petikan pertama," jelas Aprianto.

Pada panen pertama, setiap setengah hektar lahan menghasilkan sekitar 50 kg terong ungu. Jika ditotal, panen pertama dari lahan seluas 3 hektar dapat mencapai 300 kg.

"Setiap hektar lahan dapat menampung sekitar 5.000 batang terong, jadi untuk 3 hektar bisa mencapai 15.000 batang," tambahnya.

Aprianto menjelaskan bahwa pengalaman sebelumnya menunjukkan setiap setengah hektar lahan dapat menghasilkan hingga 200 kg terong per minggu. 

BACA JUGA:Kelola Keuangan Dengan Baik, Polres Prabumulih Raih Penghargaan Sempurna dari Kapolri

BACA JUGA:Beginilah Cara Pinjam Buku di Dinas Perpustakaan OKI, Cukup dengan Kartu Pelajar dan KTP!

"Jika panen sudah normal, lahan seluas 3 hektar bisa menghasilkan 1,2 ton terong per minggu," jelasnya.

Harga terong ungu saat ini di tingkat petani berkisar antara Rp4.000 hingga Rp7.000 per kg.

"Dengan harga jual rata-rata Rp4.000 per kg dan panen 1.200 kg per minggu, petani bisa mendapatkan omzet Rp4,8 juta per minggu atau Rp19,2 juta per bulan," ungkap Aprianto.

Terong ungu banyak digunakan dalam berbagai masakan seperti sambal terong dan terong balado, membuat permintaan di Indonesia sangat besar dan menjadikan bisnis ini menguntungkan.

"Harga terong ungu cenderung stabil di pasaran, memudahkan petani mengelola bisnis budidaya ini," terangnya.

BACA JUGA:Fasilitas dan Pelayanan RSUD Sekayu Dilirik Banyak Daerah

BACA JUGA:Pemkab Mantapkan Persiapan Keberangkatan Calon Haji Asal Kabupaten Muara Enim

Selain itu, terong ungu tumbuh baik di tanah subur dan tidak memerlukan penggunaan pestisida berlebihan, sehingga membantu menjaga kelestarian lingkungan dan biodiversitas hayati.

"Jika tertarik memulai bisnis budidaya terong ungu, dapat memulainya dengan modal yang relatif kecil. Analisis kelayakan usaha menunjukkan bisnis ini menguntungkan dengan balik modal dalam waktu singkat," pungkasnya.(sro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: