Cuaca Ekstrem Berpengaruh Terhadap Kematian Ikan Kerambah, Begini Penjelasan Diskan OKI!

Cuaca Ekstrem Berpengaruh Terhadap Kematian Ikan Kerambah, Begini Penjelasan Diskan OKI!

Pengaruh Cuaca Ekstrem terhadap kematian Ikan dalam kerambah di OKI.-Foto : Diansyah/Palpos-

Lanjut Ahmad, ke depan, apabila mempunyai tekad, bahwa usaha pembesaran ikan itu lumayan menjanjikan, maka berusahalah beralih ke budidaya ikan di dalam kolam atau di daratan.

"Baik itu kolam semen, kolam tanah, atau pun kolam terpal. Karena resiko budidaya ikan dalam sungai memang sangat labil, baik kualitas airnya atau kondisi ikannya. Kadang pagi ikan sehat tiba-tiba malam mati," jelasnya.

BACA JUGA:Polres OKI Musnahkan Ratusan Senpira, Identifikasi Masih Tingginya Peredaran

BACA JUGA:Tahun 2024, Pemkab OKI Targetkan Indeks Pembangunan Statistik Meningkat

Lebih jauh, mereka tidak tahu aliran sungai, apalagi Kabupaten OKI yang disebut wilayah ilir. Dimana ilir adalah tempat berkumpulnya sampah, limbah, kualitas air jelek. 

"Kita yang tampung. Itulah resiko untuk pengusaha ikan," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Udin (44), pemilik salah satu Kerambah Toman di kelurahan Kayuagung Alsi mengaku, banyak ikan di dalam kerambahnya yang mati mendadak.

"Saya tidak tahu karena apa matinya, mungkin faktor air dan anehnya dulu tidak seperti ini. Air Sungai  Komering surut sudah hampir  satu bulanan," tandasnya, Rabu, 24 Juli 2024.

BACA JUGA:Beginilah Cara Pinjam Buku di Dinas Perpustakaan OKI, Cukup dengan Kartu Pelajar dan KTP!

BACA JUGA:Rangkaian Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-64, Kejari OKI Gelar Donor Darah

Menurut Udin, dalam satu hari, jumlah ikan Toman yang mati di dalam kerambah beragam. Terkadang 5 ekor, 10, bahkan pernah lebih dari itu. Dimana, ikan yang sudah mati terpaksa harus dibuangkan.

"Dan yang pastinya, sebagai pemilik akan mengalami kerugian. Palingan jika dijual hanya akan balik modal saja. Jika itu terus berlangsung, takutnya bisa gulung tikar," tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: