Jembatan Pancasila Palmerah di NTT: Solusi Inovatif untuk Energi Terbarukan dan Transportasi

NUSA TENGGARA TIMUR, PALPOS.ID - Jembatan Pancasila Palmerah di NTT: Solusi Inovatif untuk Energi Terbarukan dan Transportasi.

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terletak di ujung timur Indonesia, dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan berbagai pulau eksotis yang menghiasi wilayahnya. 

Baru-baru ini, perhatian nasional tertuju pada NTT karena pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah, sebuah proyek infrastruktur revolusioner yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL).

Pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah di Selat Larantuka, Flores Timur, merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk memajukan infrastruktur dan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. 

BACA JUGA:Jembatan Pulau Laut: Menghubungkan Dua Pulau dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan

BACA JUGA:Jembatan Selat Sunda: Wacana Sejak 1960, Anggaran Rp200 Triliun, Hubungkan Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali

Jembatan ini dirancang dengan teknologi canggih yang dapat mengubah energi kinetik air laut menjadi listrik. 

Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan listrik sebesar 30 MW, yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat dan lingkungan.

Jembatan Pancasila Palmerah memiliki panjang sekitar 800 meter dan dibangun dengan anggaran sebesar Rp5,2 triliun.

Jembatan ini akan menghubungkan Pulau Flores dengan Pulau Adonara, memudahkan akses transportasi dan perdagangan antar pulau. 

BACA JUGA:40 Tahun Menunggu: Herman Deru Hadiri Syukuran Pembangunan Jembatan Penghubung Kabupaten OKI-Banyuasin

BACA JUGA:Elen Setiadi Tekankan Penyelesaian Masalah Pembangunan Tol Kapal Betung hingga Jembatan Musi V

Bagian bawah jembatan dilengkapi dengan turbin putar yang mampu menghasilkan listrik dari arus air laut yang deras di Selat Larantuka.

Salah satu aspek paling menonjol dari Jembatan Pancasila Palmerah adalah penggunaan teknologi PLTAL. 

Sumber: